Suara.com - Sebuah ulasan dalam jurnal Vector-Borne and Zoonotic Disease berpendapat para ilmuwan belum melakukan penelitian yang cukup tentang peran hewan dalam pandemi Covid-19.
Menurut penulis, meski peneliti sekarang secara luas menerima SARS-CoV-2 ditransmisikan ke manusia dari hewan melalui inang hewan perantara, banyak yang masih belum mereka tahu tentang peran hewan dalam kaitannya dengan pandemi.
Sejauh ini, para ilmuwan telah melakukan sedikit riset untuk mengeksplorasi:
- Sejauh mana hewan dapat tertular virus
- Hewan mana yang paling rentan terhadap infeksi
- Apakah hewan dapat menularkan virus satu sama lain atau tidak
- Apakah hewan dapat menularkan virus ke manusia atau tidak
- Apa efek virus pada hewan
Dengan tidak adanya bukti ini, badan kesehatan masyarakat di seluruh dunia umumnya meremehkan peran hewan dalam menularkan infeksi.
Tiga kemungkinan masalah kritis
Penulis ulasan menyoroti tiga area di mana infeksi hewan dengan SARS-CoV-2 bisa menjadi masalah kritis.
Pertama, mereka menunjukkan bahwa hewan mungkin memainkan peran dalam memperpanjang pandemi dengan menjadi reservoir untuk penularan virus ke manusia.
Dilansir dari Medical News Today, reservoir merupakan manusia, hewan, tumbuhan, tanah atau zat organik yang menjadi tempat tumbuh dan berkembang biak organisme infeksius.
Untuk menentukan peran yang mungkin dimainkan hewan dalam penularan virus corona, para penulis menyarankan untuk mengeksplorasi hewan mana yang lebih mungkin mendapatkan infeksi, periode infektivitas, kemungkinan sumber infeksi, dan sejauh mana hewan dapat menginfeksi manusia.
Baca Juga: Studi: Virus Corona yang Keluar saat Berbicara Bertahan 14 Menit di Udara
Kedua, penulis menunjukkan bahwa unggas atau ternak yang terinfeksi dapat memengaruhi ketahanan pangan, baik dengan merusak hewan itu sendiri atau dengan menyebarkan virus kepada petani, penyedia layanan makanan, dan orang yang tinggal di daerah pedesaan.
Ketiga, penulis menunjukkan bahwa anjing pelacak mungkin menjadi kurang efektif jika mereka tertular virus. Ini karena ada laporan anekdotal bahwa virus dapat mengurangi indera penciuman manusia.
Dibutuhkan lebih banyak penelitian
Meski tinjauan tersebut berpendapat bahwa ini semua adalah masalah yang mungkin terjadi, penting untuk dicatat sampai para ilmuwan melakukan penelitian lebih lanjut, kita tidak dapat mengetahui apa dampak virus terhadap hewan dan apa dampaknya terhadap manusia.
“Dengan lebih dari 3 juta kasus Covid-19 dan lebih dari seperempat juta kematian di seluruh dunia sejauh ini sejak Januari, sangat penting bahwa kita memahami risiko yang ditimbulkan oleh hewan peliharaan sebagai sumber yang mungkin menginfeksi manusia," kata Dr Stephen Higgs, pemimpin redaksi Vector-Borne and Zoonotic Diseases.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien