Suara.com - Survei: 17 Juta Orang Indonesia Alami Gangguan Tiroid
Sedikitnya 17 juta orang Indonesia mengalami gangguan tiroid dan hampir 60% dari mereka, saat ini hidup dengan gangguan tiroid yang tidak terdiagnosis.
Angka tersebut didapat dari hasil survei yang dilakukan oleh perusahaan sains dan teknologi, Merck dan dirilis dalam rangka peringatan Pekan Kesadaran Tiroid International (Thyroid Awareness Week (ITAW)) ke-12 pada 25 – 31 Mei ini.
Sebelumnya diketahui bahwa satu dari delapan perempuan mengalami gangguan tiroid seumur hidupnya. Namun, hasil dari survei ini menunjukkan hanya 14% responden paham bahwa gangguan tiroid yang tidak terdiagnosis dapat menyebabkan gangguan kesuburan,dan 42% tidak mengetahui bahwa hipotiroid (tiroid yang kurang aktif) pada saat kehamilan dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu dan bayi.
Mengomentari hasil survei, Ashok Bhaseen, Presiden Thyroid Federation International dan Denise Roguz, Co-founder ThyroidChange, sepakat bahwa survei yang dilakukan untuk edukasi lebih baik mengenai dampak dari gangguan tiroid yang tidak diobati terhadap kesuburan serta kesehatan ibu dan bayi.
"Gangguan tiroid tidak hanya memengaruhi kehamilan. Ibu hamil dengan riwayat gangguan tiroid bisa mengalami komplikasi dan bayi dapat terlahir tanpa kelenjar tiroid yang berfungsi dengan baik," kata Ashok Bhaseen.
Senada dengan Ashok, Denise Roguz juga menambahkan semakin banyak perempuan yang mendapatkan skrining kadar hormon tiroid secara lengkap, maka semakin banyak dokter yang paham nilai kadar hormon tiroid yang optimal selama kehamilan.
"Hal ini untuk memastikan kesehatan sebelum, selama dan setelah kehamilan sehingga mereka tidak akan menderita selama masa penting kehidupan tersebut," tambah Denise.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa 42 persen responden paham bahwa sangat penting untuk memeriksa kadar hormon tiroid selama masa kehamilan dan hanya 25 persen responden yang paham bahwa Ibu yang sebelumnya tidak memiliki riwayat gangguan tiroid dapat mengalami gangguan tiroid dalam satu tahun setelah melahirkan atau sebuah kondisi yang disebut dengan tiroiditis pasca melahirkan.
Selain itu, 35 persen responden paham bahwa bayi baru lahir (kurang dari satu bulan) harus diperiksakan apakah mengalami hipotiroid kongenital (tiroid kurang aktif yang muncul akibat bawaan lahir), seandainya ternyata bayi lahir dengan kelenjar tiroid yang tidak berkembang dan membutuhkan pengobatan.
Baca Juga: Akan Dipolisikan karena Dituding Sebar Hoaks, KHM Dukung Farid Gaban
"Merck bangga dapat bermitra dengan Thyroid Federation International dan ThyroidChange untuk meningkatkan kesadaran akan dampak gangguan tiroid yang tidak diobati terhadap kesehatan para ibu dan bayi. Kami percaya dengan akses terhadap informasi yang tepat, masyarakat dapat mengenali gejala-gejala gangguan tiroid dan tahu kapan harus memeriksakan diri ke dokter serta melakukan tes darah sederhana untuk memeriksa fungsi kelenjar tiroid mereka," ungkap Evie Yulin, Presiden Direktur PT Merck Tbk.
Survei yang dilakukan oleh YouGov untuk Merck ini dilakukan pada 24 Maret – 6 April 2020. Dengan total responden sebanyak 2.147 orang dewasa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025