Suara.com - Cari Dana untuk Tangani Pandemi Covid-19, WHO Bikin Yayasan Khusus
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan yayasan baru yang bertujuan mencari sumber dana, di tengah pandemi virus Corona Covid-19 yang memakan banyak sumber daya.
Dilansir Anadolu Agency, Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa Yayasan WHO tidak didirikan sebagai tanggapan atas ancaman Presiden AS Donald Trump untuk menghentikan pendanaan.
"Ini sudah dimulai lebih dari dua tahun yang lalu," kata Tedros pada konferensi pers.
Dia menuturkan bahwa pada saat yang penuh tantangan ini, WHO harus menemukan segala cara yang mungkin untuk memberikan harapan kepada masyarakat sambil berbagi saran yang dapat melindungi kesehatan.
"Salah satu ancaman terbesar bagi kesuksesan WHO adalah kenyataan bahwa kurang dari 20 persen dari anggaran kami datang dalam bentuk kontribusi yang dinilai fleksibel dari negara-negara anggota," ujar Tedros .
Menurut dia, lebih dari 80 persen adalah kontribusi sukarela dari negara-negara anggota dan donor lain, yang biasanya sangat diperuntukkan untuk program-program tertentu.
"Itu berarti, WHO memiliki sedikit keleluasaan atas cara membelanjakan dananya, Itu tidak fleksibel. Jadi, itu sebabnya saya pikir, untuk meningkatkan fleksibilitas, kita perlu memiliki sumber daya tambahan, tanpa tanda tangan, dan ini adalah solusi yang baik," lanjut dia.
Tedros mengungkapkan pendirian yayasan itu bertujuan untuk membangun cara untuk menghasilkan dana bagi WHO dari sumber yang belum dimanfaatkan sebelumnya, termasuk masyarakat umum.
Baca Juga: WHO Peringatkan, Negara dengan Kasus Menurun Waspada Puncak Kedua Covid-19
Sampai saat ini, WHO telah menjadi salah satu dari sedikit organisasi internasional yang belum menerima sumbangan dari masyarakat umum.
Tedros mengatakan bahwa anggaran tahunan WHO yang berjumlah sekitar USD2,3 miliar sangat kecil untuk lembaga global dan lebih mirip dengan rumah sakit menengah di negara maju.
"Ini dapat membantu kami dalam memperluas basis, tidak hanya kualitas pendanaan. Kita perlu berinvestasi lebih banyak dalam program, terutama jika Anda mengambil populasi yang sehat sebagai salah satu pilar yang kami miliki, yang paling tidak didanai," tambah dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang