Suara.com - Protein Susu Sapi Bikin Anak Tambah Tinggi Saat Lahir? Ahli Ungkap Faktanya
Memiliki anak yang tumbuh pesat dan sehat tentu menjadi impian bagi banyak ibu.
Tentunya hal itu mesti diimbangi dengan asupan gizi dan nutrisi yang cukup, bahkan sejak saat hamil.
Ketua Umum Pergizi Pangan Prof. Dr Hardinsyah MS, mengatakan jika ibu hamil jika ingin panjang anaknya optimal saat lahir disarankan rajin minum susu setiap hari.
Susu, lanjut dia, menjadi sumber protein sekaligus kalsium yang cukup untuk pertumbuhan panjang bayi.
Selain memicu panjang bayi jadi optimal, menurut Hadiansyah, susu juga bisa mencegah stunting.
"Satu gelas susu pada ibu hamil bisa menyelamatkan bayi dari stunting. Kalau ibu ingin melahirkan anak yang sehat dan panjang ya minum susu. Telur kalau vitamin A memang lebih banyak dibanding susu, tapi kita gak bisa harapkan kalsium dari telur," jelasnya dalam Webinar 'Kebaikan Susu Sebagai Bagian Gizi Seimbang' bersama Frisian Flag, Selasa (2/6/2020).
Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan tinggi badan anak hanya 10-20 persen dipengaruhi genetik orangtua. Lainnya, lebih dominan faktor makanan dan lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan.
Ibu hamil juga sebaiknya mengombinasikan protein hewani dan protein nabati.
Baca Juga: Positif Lagi Setelah Sembuh dari Covid-19, Pakar Jelaskan Dua Penyebabnya
"Dari 12 studi menunjukan, konsumsi susu disertai kacang hijau atau pun kacang merah meningkatkan panjang bayi lahir. Jadi kombinasi dari protein hewani dan nabati," ucapnya.
Meski begitu, Guru Besar Ilmu Gizi IPB itu menyampaikan bahwa protein juga bermanfaat untuk mencegah anemia pada ibu hamil. Hanya saja berbeda sumber proteinnya.
"Masing-masing sumber protein punya keunggulan makanya harus saling melengkapi. Tergantung tujuan. Kalau untuk stunting harus pakai susu. Kalau tambahan berat badan atau anak tambah tinggi ya susu. Tapi kalau untuk cegah anemia, daging merah," jelasnya.
Menurut Hardiansyah, ibu hamil rentan mengalami anemia. Ia menyampaikan bahwa jumlah ibu hamil yang mengalami anemia di Indonesia terus bertambah sejak 2013. Sehingga disarankan agar ibu hamik mencukupi asupan proteinnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?