Suara.com - Positif Lagi Setelah Sembuh dari Covid-19, Pakar Jelaskan Dua Penyebabnya
Seperti diketahui seseorang yang sakit Covid-19 setelah sembuh, bisa dinyatakan kembali positif kembali.
Pakar menjelaskan secara ringkas, kembali positif setelah dinyatakan sembuh dari virus Corona Covid-19 bisa terjadi karena reinfeksi maupun reaktivasi. Apa itu?
Ketua Laboratorium Mikrobiologi FKUI Prof. Pratiwi Sudarmono menjelaskan kedua istilah itu dibedakan oleh squencing atau susunan strain virus SARS CoV 2 yang menyebabkan Covid-19.
Ia mengumpamakan, ketika seseorang dinyatakan sembuh lalu 2 hingga 3 minggu kemudian dinyatakan positif. Maka sampel virus dalam tubuh orang itu akan diambil dan diihat, apakah squencing virus yang masuk berbeda dengan virus yang masuk sebelumnya.
"Di-squencing lagi ternyata (strain virus) sama dengan yang lama, maka itu berarti virus reaktifasi, sama dari yang ada di badan sebelumnya," kata Prof. Pratiwi di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (2/6/2020).
"Tapi kalau ternyata berbeda, berarti kita mengalami reinfeksi, jadi itu yang sampai ke situ penelitiannya belum cukup," sambungnya.
Seperti yang disebutkan Prof. Pratiwi penelitian di Indonesia belum sampai di tahap itu. Padahal jika itu bisa diteliti, kita akan bisa tahu virus yang masuk ke Indonesia samakah dengan virus yang beredar di Wuhan. Begitu juga dengan virus yang menyebar di daerah satu dan daerah lain di Indonesia apakah berjenis virus yang sama.
Begitu juga dengan kemampuan virus untuk menginfeksi, kita bisa melihat apakah yang masuk itu lebih berbahaya atau malah virus lebih lemah untuk menginfeksi kepada manusia.
Baca Juga: Tidak Manis, Tapi 6 Makanan dan Minuman Ini Ternyata Tinggi Gula
"Dikatakan ada di daerah Jawa Timur, jadi berbeda dari strain yang ada di Jakarta dan di Jawa Timur dan itu menarik. Semakin banyak virus yang nanti kita lakukan disquencing, maka kita akan semakin tahu dari mana saja virus yang ada itu datang," jelasnya.
Ia melanjutkan, itulah mengapa seseorang yang pernah terinfeksi akan bisa dilihat dengan rapid test setelah 7 hingga 8 hari terinfeksi. Rapid test ini melihat keberadaan antibodi yang sudah terbentuk di dalam tubuh untuk melawan virus.
Antibodi itu bernama immmunoglobulin M dan G, baik antibodi yang baru terbentuk atau yang sudah bertahun-tahun terbentuk itu bisa dilihat melalui rapid test.
"Jadi Itulah sebabnya kita bisa mendeteksi orang-orang terutama yang sakit dengan rapid test itu. Untuk menyebabkan perubahan yang jelas pada reaksi imunoglobulin terhadap protein-protein tertentu, yang tidak mudah berubah dari virus tersebut jadi masih bisa digunakan," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
-
TikTok Hadirkan Fitur Shared Feed untuk Tingkatkan Interaksi Pengguna
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun, Cabai Turun setelah Berhari-hari Melonjak
Terkini
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat