Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Amerika Selatan sebagai zona merah baru pandemi virus Corona Covid-19.
Dilansir Anadolu Agency, penetapan zona merah di Amerika Selatan terjadi karena empat dari 10 negara dengna jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia ada di sana.
Brasil, Peru dan Chili mengalami kenaikan kasus harian tertinggi, tetapi jumlahnya juga meningkat di Argentina, Bolivia, Kolombia dan Haiti.
"Negara-negara harus bekerja sangat sangat sulit untuk memahami skala infeksi, tetapi juga sistem kesehatan mulai mendapat tekanan di seluruh wilayah," kata Ryan pada konferensi pers virtual.
Amerika Selatan telah menembus satu juta kasus dan mencatat lebih dari 50.000 kematian.
Brasil mengkonfirmasi 623 kematian baru dalam 24 jam terakhir dengan jumlah kasus yang dikonfirmasi mencapai 555.383 dan lebih dari 31.000 kematian.
Meskipun negara bagian Rio de Janeiro melaporkan lebih dari 54.000 kasus dan 5.462 kematian, gereja, toko mobil dan toko perabotan rumah semuanya diizinkan untuk dibuka, sementara orang-orang mulai berolahraga di sepanjang pantai dan berenang di lautan.
Pekan lalu, jumlah korban di Rio melebihi yang dilaporkan di seluruh daratan China selama epidemi.
Di Brasil yang berpenduduk 210 juta orang, tindakan karantina telah diterapkan secara berbeda di setiap negara bagian dan kota, dan Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro sering menyerukan pencabutan pembatasan untuk melindungi ekonomi dan pekerjaan.
Baca Juga: 5 Vitamin Penting untuk Jaga Kekebalan Tubuh saat Pandemi Covid-19
Meksiko juga membuka kembali sebagian negara pekan ini, meskipun masih melaporkan ribuan infeksi Covid-19. Mereka mulai mengaktifkan kembali industri otomotif, pertambangan dan konstruksi meskipun negara itu telah mencatat lebih dari 10.000 kematian.
Presiden Andrés Manuel López Obrador memulai tur di negara bagian Quintana Roo, di mana kota resor Cancún berada, pada Senin.
Obrador mengatakan ekonomi negara itu harus dibuka kembali untuk kebaikan rakyat. Peru telah memperpanjang darurat nasionalnya hingga akhir Juni. Negara ini telah mencatat lebih dari 170.000 kasus virus korona.
Sementara itu, Chili, yang juga masih di bawah pembatasan ketat, melaporkan total 108.686 kasus.
Namun, WHO juga menyoroti Uruguay sebagai kisah sukses Amerika Latin dalam mengelola Covid-19. Di negara kecil berpenduduk lebih dari tiga juta orang itu, hanya ada 826 kasus dan 23 kematian, padahal negara itu tidak pernah menerapkan karantina total.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental