Suara.com - Hari Donor Darah Sedunia atau World Blood Donor Day (WBDD) diperingati pada tanggal 14 Juni setiap tahunnya.
Hari ini dirayakan khusus untuk menyebarkan kepedulian akan keamanan donasi darah dan berterima kasih pada para donor yang secara sukarela mendonorkan darah dan menyelamatkan nyawa orang lain.
Awal mulanya, hari tersebut dirayakan untuk memperingati ulang tahun Karl Landsteiner, seorang ilmuwan yang memenangkan Hadiah Nobel akan penemuannya terhadap sistem golongan darah ABO pada 14 Juni 1868.
Sebelum Karl menemukan golongan darah, transfusi darah sering dilakukan tanpa mengetahui golongan darah seseorang. Pada tahun 1930, ia memenangkan Hadiah Nobel karena penemuannya tersebut.
Donasi darah yang menyelamatkan jutaan hidup orang tiap tahunnya. Bahkan pada Mei 2005 lalu, para Menteri Kesehatan dari seluruh dunia membuat deklarasi komitmen dan dukungan pada donor darah sukarela pada Majelis Kesehatan Dunia Ke-58 dan menetapkan Hari Donor Darah Sedunia sebagai acara tahunan yang dirayakan pada 14 Juni.
Dikutip dari Jagran, tema Hari Donor Darah Sedunia tahun ini adalah "Safe blood saves lives" atau yang berarti "Darah yang aman menyelamatkan hidup".
Slogan tahun ini adalah “Give blood and make the world a healthier place” atau yang diartikan sebagai "Donasikan darah dan ubah dunia menjadi lebih sehat".
Tiap tahunnya, negara yang didapuk menjadi tuan rumah terpilih untuk merayakan Hari Donor Darah Nasional.
Namun karena wabah virus corona di tahun 2020 ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan melakukan kampanye virtual global. Tahun ini akan fokus pada kontribusi yang bisa dilakukan seorang donor untuk meningkatkan kesehatan orang lain dalam masyarakat.
Baca Juga: Stok Darah PMI Berkurang, Ini Prosedur Donor Darah Saat Pandemi
Hari Donor Darah Sedunia merupakan salah satu dari delapan hari lainnya, yakni Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Hari Kesehatan Sedunia, Minggu Imunisasi Sedunia, Hari Malaria Sedunia, Hari Tuberkulosis Sedunia, Hari Hepatitis Sedunia, dan Hari AIDS Sedunia yang ditandai oleh WHO sebagai kampanye kesehatan publik global.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli