Suara.com - Mengonsumsi fast food atau makanan cepat mungkin sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Terlihat berbagai gerai fast food selalu terlihat padat oleh pembeli.
Karena sifatnya yang cepat, lezat dan mudah ditemukan, adanya makanan cepat saji memang mengubah secara dramatis kebiasaan makan orang. Namun seperti yang diketahui, makanan cepat saji bisa berdampak buruk pada tubuh jika dikonsumsi terlalu sering.
Namun ada fakta buruk lain soal makanan cepat saji, yakni menjadikan orang lebih tidak sabaran.
Dilansir dari Science Daily, para peneliti di Rotman School of Management, telah menemukan bahwa paparan belaka terhadap makanan cepat saji dan simbol-simbol terkait dapat membuat orang tidak sabar.
Selain itu juga meningkatkan preferensi untuk menghemat waktu produk, dan mengurangi kemauan untuk menabung. Saat terpapar dengan makanan cepat saji, perasaan ingin menghemat waktu akan muncul, terlepas dari konteks waktu dan jam.
Contohya berjalan lebih cepat adalah efisiensi waktu ketika seseorang mencoba membuat pertemuan, tetapi itu adalah pertanda ketidaksabaran ketika seseorang berjalan-jalan di taman.
Di sini peneliti menemukan bahwa paparan makanan cepat saji hanya meningkatkan rasa terburu-buru dan ketidaksabaran secara umum.
"Makanan cepat saji adalah salah satu dari banyak teknologi yang memungkinkan kita menghemat waktu," kata Sanford DeVoe, selaku penulis makalah yang dipublikasikan dalam terbitan Psychological Science.
Namun ironisnya, makanan cepat saji terus mengingatkan orang pada efisiensi waktu, sehingga teknologi ini dapat membuat kita merasa lebih tidak sabar.
Baca Juga: Junk Food Bisa Pengaruhi Tingkat Kematian akibat Covid-19, Mengapa?
Sanford menjelaskan budaya makanan cepat saji ini tak hanya membuat perubahan dalam cara menyantap makanan, tapi juga dapat secara mendasar keinginan selalu menghemat waktu.
"Misalnya, kegiatan santai yang seharusnya santai bisa dialami melalui kacamata warna ketidaksabaran," tambahnya.
Namun para peneliti menunjukkan bahwa tidak mungkin untuk mengetahui apakah makanan cepat saji merupakan penyebab munculnya dorongan menghemat waktu atau malah sebagai konsekuensi dari keinginan menghemat waktu.
Tetapi yang jelas, temuan ini menunjukkan bahwa paparan makanan cepat saji menekankan pada rasa tidak sabaran dan kepuasan instan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!