Suara.com - Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA, memperingatkan penggunaan obat anti-malaria hidroksiklorokuin dapat melemahkan efektivitas obat antivirus remdesivir pada pasien Covid-19.
Berdasarkan laporan CNBC, FDA sedang merevisi laporan fakta untuk penyedia layanan kesehatan yang menyertai penggunaan remdesivir.
"Bahwa pemberian remdesivir bersama klorokuin fosfat atau hidroksiklorokuin sulfat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan berkurangnya aktivitas antivirus remdesivir," tulis mereka, Senin (15/6/2020).
Peringatan ini datang dari sebuah studi laboratorium nonklinis yang baru saja selesai menemukan interaksi obat yang lebih potensial.
"FDA tidak mengetahui contoh penurunan aktivitas ini yang terjadi dalam sistem klinis, tetapi kami terus mengevaluasi semua data yang terkait dengan remdesivir," sambung FDA.
Remdesivir, antivirus yang diproduksi Gilead Sciences, telah diizinkan penggunaannya oleh FDA pada Mei lalu untuk mengobati pasien Covid-19.
Sedangkan hidroksiklorokuin juga awalnya dibolehkan, namun dicabut lantaran berbagai penelitian menunjukkan obat ini dinilai kurang efektif.
Obat anti-malaria ini memang menimbulkan kegembiraan di awal tahun setelah beberapa studi kecil mengatakan hidroksiklorokuin dapat bermanfaat. Presiden AS, Donald Trump, pun mempromosikan obat ini sebagai pengobatan potensial untuk virus corona.
Namun, beberapa penelitian lebih besar menunjukkan obat itu tidak membantu dan juga menyebabkan masalah jantung pada beberapa pasien.
Baca Juga: Ketahui Gejala, Obat dan Harapan Hidup Anak Terinfeksi HIV
Sebuah studi yang terbit dalam New England Journal of Medicine menemukan hidroksiklorokuin tidak lebih baik dari plasebo dalam mencegah infeksi virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis