Suara.com - Kentut di depan umum memang sering dianggap memalukan, tetapi menahannya tentu bukan pilihan. Ada beberapa konsekuensi kesehatan tersendiri ketika Anda menghalangi keluarnya gas dari perut melalui kentut.
Dilansir dari Healthline, kentut benar-benar kondisi alami di mana kebanyakan orang, normalnya kentut 5 hingga 23 kali sehari.
Gas yang menyebabkan kentut (dan juga bersendawa) menumpuk secara normal selama pencernaan. Gas ini dapat menumpuk lebih cepat jika Anda merokok, menggunakan sedotan, atau makan makanan yang sulit dicerna.
Gas dapat menyebabkan kembung dan tidak nyaman, sehingga kentut adalah cara sehat melepaskan gas dari tubuh Anda.
Meskipun penelitian tentang kentut terbatas, beberapa penelitian menyarankan menahannya mungkin tidak baik bagi kesehatan.
"Mencoba menahan kentut hanya akan menambah tekanan dan menimbulkan ketidaknyamanan. Peningkatan gas pada usus dapat memicu kembung pada perut, dan sebagian gas diserap kembali dan dikeluarkan melalui pernapasan. Gas yang tertahan akhirnya akan keluar sebagai kentut yang tidak terkendali," tulis Clare Colling Profesor Nutrisi dan Dietetik Universitas Nercastle dalam The Conversation.
Ada bukti ilmiah yang terbatas bahwa menahan kentut dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Dalam jangka pendek, menahan kentut dapat menyebabkan sakit perut, tidak nyaman, kembung, gangguan pencernaan, hingga maag.
Terlebih lagi, ketika tekanan meningkat, tingkat stres Anda pun semakin tinggi, sehingga semakin tidak nyaman dan kecil kemungkinan Anda dapat menahan kentut.
Pada 1970-an, para ahli menemukan bahwa kebiasaan menahan kentut dapat dikaitkan dengan perkembangan divertikulitis. Ini adalah peradangan atau pembengkakan kantong yang terbentuk di sepanjang saluran pencernaan.
Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, 5 Jenis Kentut Ini Bisa Jadi Tanda Penyakit
Divertikulitis dapat menjadi parah dan dapat menyebabkan infeksi jika tidak diobati. Namun, penelitian tersebut masih membutuhkan studi lanjut.
Ketika Anda kentut, gas bergerak dari usus Anda ke rektum Anda, dan kemudian pergi melalui anus Anda. Tetapi jika Anda mengencangkan otot sfingter anal Anda (otot-otot yang mungkin juga Anda kencangkan jika Anda menahan gerakan buang air besar) dengan meneratkan bokong, Anda biasanya dapat menahan kentut untuk jangka waktu tertentu.
Setelah mengencangkan otot sfingter, tekanan akan mulai membangun gas di sistem pencernaan Anda. Dengan begitu, Anda mungkin mengalami beberapa gejala jangka pendek.
Sumber menunjukkan bahwa sebagian dari gas ini diserap kembali oleh sistem darah tubuh Anda dan pada akhirnya dapat dikeluarkan saat Anda mengeluarkan napas.
Namun, sebagian besar gas akan tetap berada di bawah tekanan di dalam sampai Anda dapat melepaskannya melalui kentut atau bersendawa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional