Suara.com - Orangtua Harus Tahu, Begini Cara Perawatan Setelah Sunat Pada Anak
Sunat di Indonesia paling sering dilakukan pada anak lelaki usia balita hingga sebelum remaja. Ada yang masih takut, tapi tak sedikit pula anak yang dengan gagah berani meminta kepada orangtuanya untuk disunat.
Memotong kulit kepala penis tentu saja menyakitkan. Dan rasa sakit ini bahkan bisa bertahan ketika obat bius sudah habis alias tidak lagi bekerja menahan rasa sakit. Hal ini bisa membuat anak uring-uringan di rumah.
Lalu, bagaimana cara orangtua menangani anak yang kesakitan usai sunat? Dokter spesialis bedah umum dr. Andika August Winata, Sp.B mengatakan jika anak uring-uringan di malam hari, sebaiknya dilihat dulu apakah luka di kemaluannya membengkak atau tidak. Jika bengkak, solusinya boleh dikompres
"Boleh dikompres dengan rifanol. Kalau bengkak sekali, biasanya kita lakukan dengan kompres es agar bengkak berkurang," papar dr. Andika dalam acara IG Live RS Eka Hospital, Rabu (17/6/2020).
Akan tetapi jika nyeri tampaknya tak tertahankan, bisa diberikan obat infus yang sudah diresepkan dan disiramkan pada lukanya. Tapi jika tidak juga tertahankan, boleh diberikan pereda nyeri.
"Biasanya kalau cranky karena sakit, bisa dengan obat nyeri atau obat minum. Kalau sakit, biasa bersihkan dengan cairan infus NHCL, biasanya dengan antiseptik dan diberikan antibiotik," paparnya.
Luka setelah disunat biasanya akan sembuh setelah 7 hari hingga 2 minggu usai menjalani prosedur. Setelahnya, pendarahan tidak terjadi lagi, bahkan 2 minggu luka relatif sepenuhnya menutup.
Pascasunat, anak boleh mandi seperti biasa. Tapi yang suka jadi masalah adalah ketika anak buang air kecil, itu bisa mengenai lukanya dan membuat anak jadi enggan membersihkan diri usai buang air kecil. Jadi, penting bagi orangtua untuk memperhatikan kebersihan pascasunat agar tak terjadi infeksi.
Baca Juga: Anak Gemuk Bikin Penis Tak Terlihat, Perlukah Diet Sebelum Sunat?
"Perawatan luka yang jadi masalah kita saat buang air kecil. Ini sering mengotori bagian luka, akibatnya jadi infeksi. Ada beberapa metode sunat pen dipasang di sekitar penisnya, seminggu dilepas. Perawatnnya harus benar banget, kalau pilih metode itu jangan sampe infeksi muncul," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!