Suara.com - Pasien Covid-19 yang mengalami sesak napas lalu meninggal kemungkinan besar mengalami happy hypoxia. Apa itu?
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. dr. Ari Fahrial Syam menjelaskan, pasien yang mengalami happy hypoxia terjadi ketika pasien mengalami sesak napas dan kekurangan oksigen, tapi tidak merasakannya.
"Jika dilakukan pemeriksaan monitor pernapasan akan terdeteksi frekuensi napasnya sudah meningkat dan dengan pemeriksaan oximeter semakin jelas adanya penurunan kadar oksigen," kata Ari dalam keterangan pers yang diterima suara.com, Minggu (27/6/2020).
"Makanya pada beberapa kesempatan kalau pasien sesak biasanya sudah masuk minggu kedua perjalanan penyakitnya," jelasnya lagi,
Oleh sebab itu, menurutnya, anjuran agar pasien Covid-19 datang ke rumah sakit jika sudah mengalami gejala sesak napas justru jadi informasi yang sangat menyesatkan.
Ia menjelaskan bahwa sesak napas justru menandakan bahwa infeksi virus corona sudah berat dan pasien telah mengalami kekurangan oksigen dalam waktu lama.
"Jadi sebenarnya saat ada gejala demam, batuk, pilek segera ke dokter. Kalau sudah merasakan sesak memang sudah terlambat kalau ini terjadi di rumah," katanya.
Ari menyampaikan bahwa Oximeter telah menjadi alat untuk memeriksa saturasi oksigen dan pemeriksaan standar pasien covid-19.
Baca Juga: Baca soal Corona Anda Langsung Demam dan Sesak Napas? Ini Kata Dokter
Berita Terkait
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Bukan Cuma Jakarta, Ini 10 Kota Paling 'Beracun' di Dunia yang Bikin Sesak Napas
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis