Suara.com - Gula pasir atau sukrosa merupakan gula granulasi atau kristal-kristal gula berukuran kecil yang pada umumnya dijumpai dan digunakan di dapur rumahan.
Banyak orang percaya, jika gula pasir jauh lebih sehat dari jenis gula lain karena dibuat dari bahan alami.
Namun, jangan terburu-buru menyimpulkannya ya, karena menurut Ardy Brian Lizuardi, Master of Science in Nutrician and Health Wageningen University, Belanda gula pasir tetap mampu menaikkan kadar gula darah dengan cepat.
"Kalau kadar gula naiknya terlalu cepat akan jadi energi dan kalau terlalu banyak jadi lemak. Kalau orang suka banget minum manis dan enggak mau gemuk, pilih gula yang rendah kalori. Gula nol kalori yang alami itu dari daun stevia," jelas Ardy, dalam bincang-bincang virtual NutriClass, Selasa (30/6/2020).
Selain itu, lanjut dia meski gula dikatakan sebagai sumber energi yang penting, Ardy menekankan bahwa gula pasir tidak diimbangi dengan nutrisi yang baik.
Selain itu, dikutip dari Hello Sehat, bahwa terdapat 37 kalori di dalam tiap satu sendok makan gula pasir mengandung kurang lebih 37 kalori. Artinya jika kamu menggunakan dua sendok makan untuk membuat teh favorit Anda, maka total kalori yang Anda konsumsi sudah sebesar 74 kalori, hanya dari gula saja.
Gula pasir memiliki rasa yang paling enak jika dibandingkan dengan pemanis buatan. Beberapa jenis pemanis buatan meninggalkan after taste seperti rasa pahit, misalnya. Gula pasir juga diperoleh dari bahan alami yaitu tebu, sehingga kecil kemungkinannya menimbulkan alergi atau reaksi lainnya. Sementara pemanis buatan, contohnya aspartam, mengandung fenilalanin yang sangat berbahaya bagi mereka yang menderita fenilketonuria.
Sering kali kita tidak sadar sudah berapa banyak gula yang kita konsumsi. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang akan diikuti dengan meningkatnya risiko penyakit lain. Tidak hanya penyakit degeneratif, Anda juga rentan mengalami sakit gigi
Sebaliknya, kamu bisa mendapatkan sumber energi dari berbagai makanan sehat, seperti nasi merah, lauk berprotein, susu rendah lemak, serta buah dan sayur.
Baca Juga: 7 Buah yang Ternyata Tinggi Gula, Ada Favoritmu?
"Makanan sehat dapat menjadi pilihan sumber energi yang lebih sehat dan kaya nutrisi," tutup dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital