Suara.com - Gagasan mengenai smart nation atau 'Bangsa yang pintar' dapat terwujud lewat terintegrasinya infrastruktur negara dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi.
Hal ini pada akhirnya, diharapkan dapat memperkuat efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat suatu negara.
John Vong, Dosen Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L) School of Business mengungkapkan, konsep smart nation sudah diperkenalkan sejak tahun 2015 namun realitanya sudah bisa dirasakan di era new normal saat pandemi Covid-19 saat ini.
Smart nation sendiri bisa merujuk pada pendidikan tanpa sekolah, kesehatan tanpa rumah sakit dan perbankan tanpa bank.
Pemerintah di berbagai negara saat ini tengah menerapkan peraturan penutupan sekolah dan pendidikan tinggi. Education without schools atau pendidikan tanpa sekolah yang sudah banyak didiskusikan sejak tahun 2015 perlahan menjadi realita di era new normal.
Meski demikian, banyak tenaga-tenaga pengajar dan pelajar belum siap menghadapi kenyataan ini. Mengingat masih banyak kawasan atau individu yang tidak memiliki akses dan koneksi internet.
John menjelaskan sebagai pembelajaran untuk melangkah kedepan, perhatian tidak hanya ditujukan pada alat-alat pembelajaran jarak jauh ataupun learning management system. Hal terpenting yang sekarang harus dilakukan adalah menciptakan lingkungan pembelajaran.
"Sekolah-sekolah atau pendidikan tinggi harus memberikan ruang kepada orang tua untuk memberikan kontribusi pada penyusunan kurikulum," jelasnya melalui siaran tertulis yang diterima Suara.com.
John menambahkan, program studi International Business Management di i3L School of Business (iSB) misalnya, telah menitikberatkan pada penerapan konsep-konsep yang dipelajari di program studi seperti dengan memberikan kesempatan magang di perusahaan-perusahaan di luar negeri.
Baca Juga: Kongres Kebudayaan Desa 2020 Ajak Hadapi New Normal dari Desa
Hal ini untuk mendapatkan pengalaman kerja internasional, pemakaian simulasi bisnis yang juga dipakai di sekolah-sekolah bisnis ternama di dunia dan kolaborasi dengan mahasiswa-mahasiswa dari berbagai universitas di dunia.
Menurutnya, teknologi dan sains harus diajarkan bersamaan dengan ilmu sosial sehingga dapat memberikan perkembangan yang menyeluruh dan kontribusi di kualitas tenaga kerja yang dihasilkan.
"Pertukaran mahasiswa dengan universitas-universitas di luar negeri akan membantu bekerja di budaya yang berbeda dan mendapatkan peluang-peluang baik peluang pekerjaan atau peluang bisnis," tambahnya.
Selama ini i3L Business School secara rutin menjalankan program pertukaran pelajar seperti dengan University of New South Wales (UNSW) Australia ataupun dengan University Applied Sciences & Arts Northwestern Switzerland.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara