Suara.com - Anak yang sedang demam tidak dianjutkan mendapatkan vaksin atau imunisasi. Apa ya sebabnya?
Dokter spesialis anak rumah sakit Pondok Indah dr. Caessar Pronocitro, Sp.A, M.Sc menjelaskan bahwa saat sedang sakit, sebenarnya daya tahan tubuh sedang aktif melawan penyakit tersebut.
"Maka apabila diberikan vaksin, daya tahan tubuh tidak bisa merespon pemberian vaksin. Karena vaksin kerjanya membentuk memori atau antibodi," kata Caesar dalam webinar RSPI, Rabu (1/7/2020).
Ia menambahkan, untuk membentuk memori atau antibodi yang spesifik, daya tahan tubuh harus dalam kondisi baik. Sehingga bisa membentuk antibodi yang cukup.
Namun jika daya tahan tubuh dalam kondisi kurang baik maka antibodi yang dibentuk akan kurang. Sehingga efek kekebalan tubuh yang didapat dari vaksin tidak optimal. Itu sebabnya vaksin lebih baik diberikan saat anak tidak sakit berat, jelas Caesar.
"Untuk menentukan anak sakit berat atau ringan, ada banyak penandanya. Pertama demam bahwa salah satu penanda tubuh sedang berusaha melawan infeksi. Sehingga dalam kondisi demam maka ditunda. Beri kesempatan tubuh anak untuk melawan sakit," katanya.
Tanda sakit berat sebenarnya memiliki gejala yang bermacam-macam, tergantung penyakitnya, kata Caesar.
"Misalnya diare berat dengan frekuensi buang air yang sering, biasanya kita tangani dulu sakitnya. Setelah sembuh baru kita kasih vaksin. Kalau hanya flu dan batuk ringan tanpa demam boleh tetap berikan vaksin tapi balik lagi pemeriksaan pada anak," ujarnya.
Diakui Caesar, sulit menentukan sakit ringan atau berat jika tidak dilakukan pemeriksaan langsung. Sehingga dokter tetap harus melakukan pemeriksaan.
Baca Juga: Jangan Khawatir, Anak Terlambat Imunisasi Bisa Dikejar Setelah Usia 1 Tahun
Berita Terkait
-
Boleh Gak Sih Sering Gonta-ganti Skincare? Begini Penjelasan Dokter
-
Bahaya Tren Minuman Manis, Dokter Wanti-wanti Risiko Diabetes dan Penyakit Kronis!
-
Dokter Tirta Soroti Gaya Ceplas-ceplos Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa: Jadi Lihat Diri Saya Versi Tua
-
Sempat Diungkap Doktif, dr Richard Lee Ungkap Alasan Sebenarnya Dikeluarkan dari Universitas Udayana
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!