Suara.com - Virus corona mudah menginfeksi kelompok rentan, termasuk anak-anak dan wanita hamil. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Lancet Global Health, sebuah model menunjukkan berapa banyak kematian tambahan yang terkait dengan Covid-19.
Studi ini mencakup peningkatan kematian ibu yang melahirkan saat pandemi. Hal itu dikarenakan kurangnya antibiotik dan lingkungan kelahiran. Sekitar 1,2 juta bayi juga 57 ribu ibu berpotensi meninggal di 118 negara dalam enam bulan terakhir karena hal tersebut.
“Jika cek kesehatan rutin terganggu dan akses makanan sehat terganggu, peningkatan kematian anak dan ibu akan sangat berpengaruh," tulis studi tersebut dikutip dari Medical daily.
Dalam studi dari New England Journal of Medicine, ditemukan bahwa 3 dari 4 anak yang positif Covid-19 tidak memiliki penyakit penyerta tetapi dapat meningkatkan risiko kematian.
Kondisi itu terkait dengan reaksi berbahaya terhadap sesuatu yang disebut sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak atau dikenal sebagai MIS-C. Ini dilaporkan merupakan reaksi kekebalan terhadap infeksi.
Dalam studi tersebut, ditunjukkan bagaimana semua anak dengan kondisi tersebut menghadapi masalah pencernaan. Sekitar 80 persen memiliki masalah jantung dan masalah lain terkait dengan darah. Sebagian besar anak-anak dirawat di rumah sakit selama sekitar satu minggu dengan 80 persen dari mereka dirawat di perawatan intensif.
Gejalanya biasanya terjadi setelah dua hingga empat minggu pasca terinfeksi SARS-CoV-2. Meski begitu, gangguan ini jarang terjadi, hanya menyerang 2 dari 100 ribu anak. Warna kulit juga bisa menjadi faktor anak-anak berurusan dengan gangguan tersebut.
Tampaknya lebih umum pada anak-anak berkulit hitam, Hispanik atau Asia Selatan, tulis dalam hasil penelitian itu.
Gejala yang umum terjadi termasuk demam atau kedinginan dan detak jantung yang cepat. Juga 60 persen memiliki ruam dan beberapa menunjukkan mata kemerahan yang terkait dengan peradangan.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Bisa Pengaruhi Otak, Begini Gejalanya!
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?