Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) Indonesia berinisiatif membuat kalung antivirus yang diyakini bisa membunuh virus corona Covid-19 hingga 80 persen. Terbuat dari eucalyptus, kalung antivirus corona itu rencananya siap diproduksi massal pada Agustus 2020 nanti.
Sebagai informasi, eucalyptus luas dikenal sebagai bahan dasar minyak kayu putih. Daun eucalyptus sendiri diketahui sebagai makanan umum bagi koala.
Dilansir dari Everyday Health, jenis eucalyptus yang paling umum dikenal sebagai pohon Blue Gum, tumbuh terutama di Australia dan ada lebih dari 300 variasi tanaman yang diketahui.
Daun dan minyak daun pohon eucalyptus biasanya digunakan untuk tujuan pengobatan. Di dalamnya terkandung tanin yang dapat membantu mengurangi peradangan.
Minyak yang berasal dari daun dan ujung cabang eucalyptus juga mengandung cineole, yang merupakan antiseptik alami.
Oleh karena itu, tidak heran jika Eucalyptus digunakan sebagai salah satu bahan pada sampo anti-ketombe, yakni HEAD & SHOULDERS Itch Care.
HEAD & SHOULDERS Itch Care dengan kandungan dan keharuman Eucalyptus membantu membersihkan minyak dan kotoran, sehingga membantu mengurangi gatal pada kulit kepala. Selain itu, formulanya yang lembut membuat rambut terasa ringan, bersih dan harum, serta cocok untuk digunakan secara teratur.
Dengan kegunaannya yang beragam, eucalyptus dapat ditemukan dalam beberapa bentuk, yakni:
1. Daun
Dalam bentuk segar dan kering, daun eucalyptus digunakan sebagai penyegar udara dan dalam teh obat.
Baca Juga: Jatim Penyumbang Kasus Positif Covid-19 Terbanyak Hari Ini, Setelah Itu DKI
2. Minyak
Dalam bentuk ini, eucalyptus ditambahkan ke obat batuk dan pilek, produk gigi, antiseptik dan digunakan langsung untuk mengobati demam. Minyak juga digunakan dalam operasi pertambangan industri dan sebagai aromaterapi.
3. Salep
Dioles langsung ke kulit, eucalyptus digunakan untuk mengobati sakit ringan dan nyeri. Ini juga merupakan bahan dalam beberapa obat gosok dijual bebas untuk cold treatments.
4. Semprotan
Beberapa perusahaan menjual tanaman dalam bentuk semprot, memungkinkannya untuk digunakan secara topikal pada manusia dan hewan peliharaan.
Meskipun penggunaan eucalyptus topikal dan aromatik umumnya aman bagi siapa saja yang berusia di atas dua tahun, penggunaan internal harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan hanya dalam dosis kecil, terutama dengan anak-anak kecil dan orang tua.
Bahkan saat digunakan secara topikal, produk dari eucalyptus dapat menyebabkan ruam atau iritasi kulit jika digunakan dalam bentuk terkonsentrasi. Maka dari itu perlu mengikuti pedoman dan resep dengan hati-hati.
Berita Terkait
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia