Suara.com - Diabetes tipe 2 bisa menjadi kondisi kesehatan yang berbahaya jika tak dikelola dengan baik. Kondisi ini terjadi akibat telalu banyak glukosa atau gula dalam aliran darah.
Neuropati diabetik terjadi ketika kadar gula darah tinggi atau diabetes tipe 2 menyebabkan kerusakan saraf di seluruh tubuh.
Menurut Mayo Clinic dilansir dari Express, mononeuropati juga dikenal sebagai neuropati fokal mengacu pada kerusakan saraf tertentu. Misalnya, mati rasa atau kesemutan di tangan (termasuk jari, tapi tidak kelingking) adalah tanda mononeuropati dan diabetes tipe 2 yang tak terkontrol.
Contoh lain mononeuropati termasuk kelemahan di tangan yang bisa menyebabkan Anda bisa menjatuh barang tak disengaja. Selain itu, mononeuropati juga bisa menyebabkan kesulitan fokus atau penglihatan ganda dan sakit di belakang mata.
Neuropati ini bisa memengaruhi hingga 50 persen penderita diabetes. Diabetes yang tidak terkontrol juga biasa menyebabkan kelumpuhan di satu sisi wajah atau bell's palsy.
Penderita diabetes bisa memiliki lebih dari satu jenis neuropati, tergantung pada saraf mana yang terpengaruh. Adapun 3 jenis neuropati, yakni neuropati perifer, neuropati otonom dan neuropati proksimal.\
1. Neuropati perifer
Jenis neuropati yang paling umum adalah neuropati perifer yang juga dikenal sebagai neuropari perifer distal. Gejala komplikasi diabetes ini biasanya lebih buruk di malam hari dan cenderung terlihat pada kaki.
Gejalanya meliputi mati rasa atau berkurangnya kemampuan merasakan kesakitan atau perubahan suhu.
Baca Juga: Gatal Tanda Diabetes Tipe Dua, Covid-19 Sudah Ada Sejak Tujuh Tahun Lalu?
Gejala lain dari neuropati perifer termasuk kesemutan atau sensasi terbakar, nyeri atau kram dan masalah kaki. Masalah kaki ini bisa berupa bisul, infeksi dan nyeri tulang atau sendi.
2. Neuropati otonom
Sistem saraf otonom mengendalikan jantung, kandung kemih, lambung, usus, organ seks dan mata. Hal ini juga bisa menyebabkan masalah kandung kemih atau usus, penurunan respons seksual dan mual, muntah serta kehilangan nafsu makan.
3. Neuropati proksimal
Neuropati proksimal juga dikenal sebagai amyotropi yang memengaruhi saraf di paha, pinggul, bokong atau kaki. Penderita mungkin juga merasakan sakit parah di salah satu area dan sakit perut parah.
Pada akhirnya, kondisi ini juga menyebabkan penyusutan otot paha dan seseorang bisa mengalami kesulitan untuk bangkit di posisi duduk.
Berita Terkait
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Diabetes Makin Umum di Usia Muda, Begini Cara Sederhana Kendalikan Gula Darah
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek