Suara.com - Seorang wanita Korea Selatan berusia 50 tahun telah menerima transplantasi paru-paru ganda setelah terinfeksi virus corona Covid-19 sejak Febuari 2020.
Wanita itu juga termasuk pemegang rekor untuk waktu terlama menjalani perawatan di rumah sakit dengan alat pendukung pernapasan. Sebelum operasi transplantasi paru-paru ganda, ia sempat dirawat selama 112 hari.
Selama 16 minggu menjalani perawatan itu, ia dibantu oleh oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO) yang berarti darahnya beredar melalui mesin untuk diberi tambahan oksigen dan menghilangkan karbon dioksida ke sel darah merahnya.
Ia juga mengembangkan fibrosis paru atau jaringan parut paru. Park Sung-hoon dari Rumah Sakit Hati Kudus Universitas Hallym mengatakan bahwa kondisi pasien memburuk ketika mereka mencoba hydroxychloroquine (obat anti-malaria), kaletra (obat HIV/AIDS) dan steroid.
Transplantasi paru-paru ganda untuk pasien virus corona Covid-19 adalah pilihan terakhir. Sebelumnya, orang pertama yang menjalani transplantasi ini adalah Ann Harrison tahun 1986 yang menerima paru-paru seorang anak usia 18 tahun.
Ann berhasil bertahan hidup dengan paru-paru barunya selama 15 tahun, sebelum akhirnya meninggal karena aneurisma otak tahun 2001.
"Saya masih kagum ketika seseorang begitu dekat dengan kematian diberi kesempatan kembali menjalani kehidupan normalnya dengan penuh semangat," kata Dr Joel Cooper, Seorang ahli bedah dikutip dari Science Times.
Saat pandemi virus corona Covid-19 menjadi lebih parah, dokter memang sudah mencari langkah transplantasi paru-paru ganda untuk kasus yang paling parah.
Transplantasi paru-paru ganda pertama untuk pasien virus corona Covid-19 dilakukan oleh seorang wanita 20 tahun di Rumah Sakit Memorial Northwestern di Chichago pada 5 Juni 2020.
Baca Juga: Sejarah Sejak Pandemi Maret! Hari Ini Sumut Nihil Kasus Baru Corona
Setelah operasi, kondisi wanita muda itu semakin membaik setiap hari. Hal sama juga terjadi pada wanita Korea Selatan yang sempat membutuhkan alat bantu ECMO selama 2 bulan.
"Dia mulai mengalami kegagalan multi-organ akibat kerusakan permanen yang dimilikinya. Kondisi itu diakibatkan dari cedera parah, tekanan di dalam paru-paru yang naik ke jantung dan menyebabkan gagal jantung hingga memengaruhi hati dan ginjal," jelas Ankit Bharat.
Perlu Anda ketahui, alat bantu ECMO biasanya dibutuhkan oleh pasien virus corona Covid-19 parah yang kemungkinan meninggalnya 90 persen. Beruntungnya, keberhasilan tindakan transplantasi paru-paru ganda pada pasien Covid-19 parah itu bisa membantu mereka bertahan hidup hingga 50 persen.
Setelah wanita asal Korea Selatan itu menjalani operasi selama 8 jam, ia pun berhasil pulih dan kondisinya semakin baik dengan paru-paru baru.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan