Suara.com - Hong Kong kembali berjuang melawan gelombang ketiga infeksi virus corona sejak sembilan dari 14 kasus baru pada Selasa (8/7/2020) diklasifikasikan sebagai kasus lokal. Hal ini membuat pemerintah Hong Kong kembali meningkatkan strategi tinjauan langkah-langkah sosial.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Menteri Kesehatan Profesor Sophia Chan Siu-chee meluncurkan serangkaian langkah-langkah baru untuk menghadapi situasi Covid-19 yang memburuk di kota itu, termasuk mengendalikan aliran orang yang kembali dari negara-negara berisiko tinggi.
"Sekarang dalam waktu singkat, kami telah melihat banyak kasus lokal dengan sumber infeksi yang tidak diketahui. Ini adalah sinyal peringatan penting bagi kami," kata Chan.
"Ini mengingatkan semua orang di Hong Kong bahwa kita tidak boleh lengah," imbuhnya.
Seorang pejabat kesehatan senior memperingatkan dalam konferensi pers terpisah pada hari Selasa (7/7/2020), bahwa Hong Kong itu telah memasuki gelombang ketiga infeksi virus corona.
“Kami khawatir akan terjadi wabah besar-besaran di masyarakat, dengan begitu banyak sumber infeksi,” kata Dr Chuang Shuk-kwan, kepala cabang penyakit menular dari Pusat Perlindungan Kesehatan.
Chan mengatakan Hong Kong sejauh ini telah melakukan lebih dari 360.000 tes Covid-19 atau 48.000 per satu juta orang. Dia berjanji kota akan terus meningkatkan kapasitas penyaringan dan diharapkan untuk menambah 2.400 tes tambahan untuk kuota harian mulai bulan depan.
Sebagai bagian dari perlawanan pemerintah terhadap kebangkitan virus corona, Chan mengatakan pemerintah akan mengatur kembalinya penduduknya dari negara-negara berisiko tinggi, seperti Pakistan dan India, melalui konsultasi dengan konsulat dan etnis minoritas di Hong Kong.
Pekerja rumah tangga asing, terutama yang berasal dari Filipina dan Indonesia akan diminta untuk mengambil tes Covid-19 sebelum datang ke Hong Kong. Mereka juga harus menjalani karantina 14 hari di akomodasi hotel yang dibayar untuk oleh majikan mereka.
Baca Juga: Wapres Maruf Amin Sebut Pendidikan Virtual Tidak Optimal
Pembatasan lain untuk tempat-tempat seperti restoran dan tempat hiburan mungkin juga ditinjau. Kunjungan ke rumah perawatan untuk orang tua juga akan ditangguhkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!