Suara.com - Virus G4 EA H1N1 yang menyebabkan flu babi ditemukan para peneliti dan disebut berpotensi jadi pandemi. Virus itu pertama kali ditemukan di peternakan babi di China dan telah menginfeksi pekerja di sana sejak Juni lalu.
Kementerian Kesehatan Indonesia menegaskan bahwa virus G4 belum sampai ke Indonesia. Meski begitu, Kemenkes juga meyakini bisa saja virus tersebut berpotensi jadi pandemi seperti Covid-19.
"Mengapa bisa menjadi pandemi, karena sudah beredar dipopulasi babi China. Varian paling umum dari virus flu EA H1N1 adalah strain genotipe 1, tapi mutasi pada strain ini akhirnya memunculkan varian genotipe 4," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, dalam webinar bersama media, Kamis (9/7/2020).
Selain itu, Nadia menjelaskan bahwa virus G4 dapat melekat di reseptor SAa2,6Gal yang mirip manusia. Reseptor itu ada di sel lapisan saluran pernapasan manusia. Jika virus melekat di reseptor, maka dapat masuk ke sel lainnya, termasuk jaringan trakea dan epitel.
"Hasil percobaan pada hewan ferret, sejenis musang, virus G4 bisa menular lewat tetesan air liur droplet atau kontak langsung," ucap Nadia.
Ia juga menyampaikan bahwa virus G4 berbeda dari strain virus yang ada dalam vaksin flu. Sehingga vaksin flu yang ada sekarang kurang bisa memberi perlindungan terhadap G4 EA H1N1.
"Diperlukan vaksin flu baru. Tetapi prosesnya tidak sesulit mengembangkan vaksin covid-19 yang penyakitnya benar-benar baru," ujar Nadia.
Diketahui virus G4 sudah menginfeksi pekerja babi yang berada di China dan tampak lebih menular dari flu babi sebelumnya. Menurut Nadia, para pekerja di industri babi 2,25 persen lebih besar kemungkinannya tertular G4 dibanding populasi umum.
Baca Juga: Kementerian Kesehatan Waspadai Flu Babi G4 Masuk ke Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?