Suara.com - Hingga kini peneliti masih terus mencari obat yang potensial untuk menangani pasien virus corona atau Covid-19. Tapi, di luar itu peneliti justru menemukan bahwa ada obat jenis tertentu yang meningkatkan risiko infeksi virus corona.
Dilansir dari Health24, sebuah studi baru yang diterbitkan pada 7 Juli di American Journal of Gastroenterology, menemukan bahwa obat mulas yang umum, yang dikenal sebagai proton pump inhibitor (PPI), dapat meningkatkan risiko infeksi Covid-19.
Dari survei yang dipimpin oleh para ilmuwan dari Cedars-Sinai Medical Centre, lebih dari 53.000 dari 86.000 peserta menderita refluks asam, mulas atau regurgitasi, dan minum obat untuk kondisi ini. Dari orang-orang ini, lebih dari 3.300 dites positif untuk Covid-19.
Setelah menganalisis data, para ilmuwan menemukan bahwa para peserta yang menggunakan PPI untuk mengobati kondisi mereka dua hingga empat kali lebih mungkin untuk menguji positif untuk Covid-19.
Canny Maphanga dari News24 bertanya kepada perawat, dokter, dan staf garis depan lainnya bagaimana mereka mengatasi selama tahap awal dari apa yang dijuluki "badai Covid-19" yang telah tiba di Gauteng.
Obat ini tersedia tanpa resep dan mengandung bahan lanzoprazol, pantoprazole atau omeprazole (dikenal di Afrika Selatan dengan nama merek Controloc, Losec, Nexiam, Pantoloc, Pariet, Lanzor dan Ulzec).
Obat-obatan ini biasanya aman, tetapi penggunaan jangka panjang harus dipantau oleh dokter, karena penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa penggunaan jangka panjang dapat meningkatkan risiko kematian dini sebesar 51 persem, dan meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung, gagal ginjal atau kanker perut.
Lalu, apa hubungan antara obat mulas dan Covid-19?
Menurut Dr Brennan Spiegel yang memimpin penelitian, hasilnya tidak mengejutkan. PPI tidak hanya meningkatkan risiko kematian dini, tetapi mereka juga dapat meningkatkan risiko infeksi tertentu seperti C.difficile.
Baca Juga: Virus Corona Masih Meningkat, Filipina Kesulitan Deteksi Sumber Kasus
Hal itu karena obat ini mengurangi jumlah asam lambung yang membunuh patogen seperti bakteri dan virus. Perut dan usus memainkan peran besar dalam kekebalan tubuh, dan ketika lingkungan normal usus berubah dengan menggunakan obat, misalnya, virus merasa lebih mudah untuk mendapatkan pijakan.
"Virus seperti SARS-CoV-2 mampu membajak saluran pencernaan dengan cepat; kami tahu itu," kata Spiegel.
"Mereka dapat menyerang, mereplikasi dan berkembang biak dengan efisien. Bahkan ada teori bahwa mungkin mereka menggunakan usus sebagai semacam pangkalan untuk membudidayakan diri mereka sendiri, dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?