Suara.com - Mimpi basah adalah kondisi ketika seseorang orgasme tanpa sadar saat mereka tidur karena mimpi, yang mungkin erotis atau mungkin tidak.
Mereka disebut mimpi basah karena ketika seorang pria memiliki jenis mimpi ini, ia dapat terbangun dengan pakaian atau tempat tidur basah. Ini karena air mani, sperma yang mengandung cairan, dilepaskan saat ejakulasi.
Mimpi basah tidak disebabkan oleh masturbasi saat tidur; mereka terjadi tanpa stimulasi manual.
Penelitian telah menemukan bahwa, rata-rata, 8 persen mimpi memiliki konten seksual. Dalam studi yang sama, baik pria maupun wanita melaporkan mengalami orgasme di sekitar 4 persen dari mimpi erotis mereka.
Salah satu pertanyaan yang paling sering terlontar ialah, apakah perempuan juga bisa mengalami mimpi basah?
Dilansir dari Medical News Today, istilah yang sama juga digunakan untuk menyebut kondisi ketika seorang perempuan orgasme saat tidur.
Banyak orang mengasosiasikan mimpi basah dengan laki-laki atau, lebih khusus, remaja laki-laki, tetapi perempuan juga dapat memiliki mimpi basah.
Mimpi basah perempuan dapat menyebabkan orgasme serta sekresi vagina tambahan dari gairah.
Pria mungkin lebih sering mengalami mimpi basah karena mereka secara alami menghasilkan beberapa ereksi semalam.
Baca Juga: Korban Penyiraman Cairan Mirip Sperma Akui Tak Ada Masalah dengan Seseorang
Sementara itu, dilansir dari Busstle, mimpi basah juga bisa memiliki akar psikologis, tetapi jangan membacanya terlalu dalam. Mereka tidak selalu mencerminkan keinginan saat tersadar.
Beberapa orang, misalnya, bermimpi melakukan hubungan seks dengan seseorang ketika apa yang sebenarnya mereka inginkan adalah menjadi seperti orang itu.
"Kita paling sering bermimpi melakukan hubungan seks dengan seseorang yang kita tidak akan pernah menyentuh dengan cara itu karena seks dalam mimpi tidak sebanyak tentang persatuan fisik yang Anda inginkan, tetapi tentang persatuan psikologis yang Anda butuhkan," kata analis mimpi Lauri Quinn Loewenberg
Mimpi seks juga bisa berarti Anda terhubung dengan seseorang pada tingkat tertentu, meskipun tidak harus tingkat seksual.
"Misalnya, Anda mungkin baru-baru ini melakukan percakapan yang bermakna dengan orang itu, atau mungkin Anda bersatu dan melakukan proyek bersama untuk bekerja," kata Loewenberg.
"Dalam kasus-kasus ini, mimpi seks semacam 'mewujudkan' koneksi kehidupan nyata yang sukses atau pertemuan pikiran." Jika penyempurnaan itu mengarah pada orgasme, bahkan lebih baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya