Suara.com - Bayi yang baru berusia kurang dari dua bulan bisa mengalami kolik atau menangis dalam waktu lama dan sulit didiamkan.
Umumnya, bayi yang menangis akan reda bila diberi susu, digendong, atau bahkan dibersihkan popoknya. Namun bayi yang sedang mengalami kolik akan sulit didiamkan meskipun telah dilakukan berbagai hal.
"Secara klinis, kalau bayi nangis susah didiamkan itu sudah bisa kita katakan kolik. Kolik banyak permasalahannya dan antar bayi bisa memiliki gejala yang beda," kata dokter spesialis anak konsultan Gastro Hepatologi Dr. dr. Muzal Kadim, Sp.A(K) dalam webinar, Rabu (15/7/2020).
Muzal menjelaskan, faktor psikologis juga bisa menyebabkan anak mengalami kolik. Biasanya yang terjadi karena bayi yang baru berusia satu bulan merindukan hidup di dalam kandungan ibunya.
"Karena perpindahan dari kandungan ke dunia sesuatu yang mengejutkan bagi bayi. Sehingga pada awal, ia masih merindukan kembali ke kandungan," ujar Muzal.
Oleh karena itu, bayi yang mengalami kolik biasanya akan cenderung lebih baik jika digendong atau dipeluk oleh ibunya. "Kalau digendong bapaknya tidak mempan. Karena memang bau ibunya penting," tambahnya.
Selain itu, faktor paling umum penyebab kolik pada bayi karena adanya masalah di saluran cerna. Menurut Muzal, biasanya disebabkan karena alergi susu sapi. Termasuk juga intoleransi laktosa.
"Bayi tidak tahan dengan gula di dalam susu sehingga menyebabkan kembung dan mulas hingga menyebabkan kolik," katanya.
Selain itu adanya gangguan di mikroflora saluran cerna pada anak yang menyebabkan peningkatan gas di usus. Muzal menjelaskan, gangguan bisa terjadi jika terdapat lebih banyak bakteri jahat di dalam usus.
Baca Juga: Tak Punya Penyakit Penyerta, Bayi dan 2 PDP di DIY Meninggal Dunia
Menurut Muzal, puncak kolik akan terjadi pada anak usia 1-1,5 bulan. Tapi jangan khawatir, saat bayi berusia 4-5 bulan kondisi kolik umumnya akan hilang sendiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah