Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat untuk melaporkan temuan dan bukti rekayasa kasus Covid-19 oleh rumah sakit.
Dalam laman media sosial Twitter, akun @KemenkesRI membuat cuitan yang berisi informasi kontak aduan Kemenkes jika masyarakat menemukan adanya kasus rekayasa pasien Covid-19 di rumah sakit.
"#Healthies, jika memang ada RS yang rekayasa pasien COVID-19, silakan melakukan pengaduan melalui :
Halo Kemkes (kode lokal) 1500567
SMS ke 081281562620
Email kontak@kemkes.go.id
Sertakan dengan informasi yang jelas seperti nama pelapor, alamat, nama RS, & kronologisnya ya.," demikian tulis Kemenkes.
Kemenkes juga memberikan opsi pengaduan langsung secara tatap muka. Masyarakat dapat mendatangi Pojok Informasi yang terletak di kantor utama Kemenkes, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
"Apabila menghendaki pertanyaan dan pengaduan secara tatap muka, bisa langsung datang ke Pojok Informasi di lobby Gedung Sujudi, Kementerian Kesehatan.
Tentunya, perhatikan protokol kesehatan yang berlaku ya. Salam sehat! ," tulisnya.
Unggahan ini mendapat beragam reaksi dari netizen Indonesia. Ada yang mendukung upaya Kemenkes, ada pula yang menceritakan pengalamannya berurusan dengan rumah sakit.
"Buat yg kemaren ngocehin RS yg (katanya) bayar pasien supaya tuh pasien auto ngaku positif covid, silahkan adukan perbuatan RS tersebut ke kontak yg ada di atas. Jangan bisanya cm ngoceh2 di medsos pake akun anonim doang kau," tulis Ekky.
Baca Juga: Setelah China, Kasus Positif Corona di Indonesia Hari Ini Lewati Mesir
"MONGGO Silahkan ajukan pengaduan kalo memang ada rekayasa pasien. Jangan cuman ngomong 'katanya'. Diusut sekalian biar tuntas hehe," tulis Indah.
"Mama saya sampai sekarang belum kontrol jantung lagi karena khawatir oknum-oknum rumah sakit seperti ini. Pengalaman dari kerabat dan dari mulut ke mulut. Orang-orang malah jadi parno untuk medical check atau sekedar kontrol meskipun penyakitnya bukan gejala COVID-19," tulis Ukhti.
Berita Terkait
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
Banjir Sumatra Picu Risiko Penyakit Menular, Kemenkes Dorong Imunisasi Darurat
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit