Suara.com - Jessica Iskandar pernah didiagnosis sindrom antifosfolipid atau antiphospholipid syndrome (APS) saat hamil El Barack Alexander enam tahun yang lalu.
Kondisi ini membuatnya harus segera melahirkan meski belum waktunya. Sebab, apabila tidak segera dilahirkan akan membahayakan sang ibu maupun buah hatinya.
"Aku sebenarnya belum mau melahirkan itu, pas pemeriksaan terakhir pas semakin dekat trimester tiga kan setiap minggu, setiap 3 hari (semakin cepat), nah itu di pemeriksaan terakhir itu tiba-tiba dokter nemuin bahwa aku ada APS sindrom," kata Jessica Iskandar di kanal YouTube Melaney Ricardo, dikutip Senin (20/7/2020).
"Harus ngelahiran secara cepat kalau nggak aku bisa kehabisan darah anak aku juga kehabisan darah," sambungnya.
Berdasarkan laman University of Rochester Medical Center, Amerika Serikat, ketika seseorang menderita sindrom ini, tubuhnya membuat antibodi yang menyerang sejenis lemak (fosfolipid) dalam sel.
Kondisi ini membuat penderita mudah mengalami penggumpalan darah. Tubuhnya juga membuat antibodi anticardiolipin. Cardiolipin adalah jenis lemak dalam sel.
Hingga kini belum diketahui apa penyebab dari sindrom APS. Seperti halnya dengan kondisi autoimun lainnya, faktor genetik, hormonal, dan lingkungan diperkirakan berperan.
Dilansir Very Well Family, APS merupakan penyebab sekitar 15 persen wanita mengalami keguguran berulang. Sekitar 10 persen orang yang didiagnosis dengan sindrom antifosfolipid akhirnya akan didiagnosis dengan penyakit autoimun.
Meski APS meningkatkan peluang keguguran pada wanita hamil, namun mereka memiliki sekitar 70 persen kemungkinan kehamilan yang berhasil dengan pengobatan, yang umumnya terdiri dari aspirin dosis rendah atau suntikan heparin.
Baca Juga: BKKBN Singgung Tingginya Angka Kehamilan Belum Dikehendaki di Indonesia
Walau perawatan ini meningkatkan hasil kehamilan untuk wanita dengan APS, terapi ini dapat meningkatkan tingkat komplikasi kehamilan trimester ketiga.
Jadi, wanita dengan sindrom APS biasanya perlu menemui spesialis dan menjalani perawatan pranatal secara teratur selama kehamilan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda