Suara.com - Seseorang yang mengidap penyakit kronis tentu memerlukan perawatan dan perhatian ekstra. Bukan hanya mengancam kesehatan fisik, penyakit kronis seperti jantung, hipertensi, stroke, diabetes, hingga kanker juga bisa berdampak pada kesehatan jiwa.
Gangguan psikis itu tentu saja dialami pasien yang harus sabar menjalani rangkaian pengobatan dalam waktu panjang. Tetapi, gangguan itu juga berisiko dialami oleh anggota keluarga pasien, terutama yang menjadi caregiver.
"Dampak penyakit kronis bukan hanya pada yang sakit tapi juga pada disekitarnya terutama caregiver utamanya. Tentu kalau sibuk urus yang sakit pasti ada dampak ke anggota keluarga lain," kata dokter jiwa dari departemen Kesehatan Jiwa RSCM, dr. Heriani, SpKJ(K) dalam Webinar bersama aido health, baru-baru ini.
Heriani menjelaskan, gangguan psikis awal bisa dialami pasien saat sedang proses menerima sakit yang dialaminya. Akan ada kecendurungan pasien menyangkal pantangan makanan atau pola hidup tak sehat yang seharusnya dihindari demi kesembuhan.
Namun pada akhirnya, pasien akan sadar bahwa sakitnya justru makin parah. Kemungkinan yang terjadi, menurut Heriani, si pasien kesal dengan keadaan dan justru menyalahkan orang lain termasuk dokter.
"Tetapi kalau dia bisa mengelola perasannya, pikirannya mungkin dia akan sampai pada menerima. Tapi gak mudah. Ada suatu proses, kadang bisa, kadang engga, itu yg membuat jadi susah," katanya.
Situasi yang menyalahkan keadaan itu lah bisa ditularkan pasien kepada anggota keluarga lain terutama caregiven utama yang selalu berada didekatnya. Heriani menyampaikan, akibat pasien yang sering marah, lambat laun caregiven juga akan jengah dan berbalik kesal.
Namun setelahnya caregiven menyadari sikapnya tak benar dan justru akhirnya merasa gagal sebagai anggota keluarga dan turut merasakan depresi.
"Kenapa orang sayang tapi bisa marah? karena punya personal need. Ini yang sering lupa. Dokter hanya mengobati yang sakit aja. Lupa bahwa di sekeliling orang yang sakit itu juga ada korban lainnya," ucapnya.
Baca Juga: Mudah Dilakukan, Berikut 3 Tipe Olahraga yang Bagus untuk Kesehatan Jantung
Hal tak jauh berbeda akan terjadi jika yang menjadi caregiven masih anak-anak. Menurut Heriani, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi pada kondisi mental anak.
"Anak kecil yang misalnya ayahnya kerja, ibunya sakit jadi dia harus merawat. Ini ada dua, either dia jadi cepat dewasa dan bertanggungjawab atau marah dan berontak gak terima," ujarnya.
Berita Terkait
-
Dokter Tifa Tawarkan Obat Autoimun Manjur untuk Jokowi, Syaratnya Cuma Satu: Tobat Nasuha!
-
Pakai Perhiasan Bak Toko Emas, Ayah Ayu Ting Ting Diingatkan Netizen soal 'Ain'
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?