"Di sisi lain, sekolah tidak memahami kondisi anak yg tidak memiliki fasilitas laptop, HP dan jaringan. Pada akhirnya anak ini tidak naik kelas karena sekolah pun tidaj memberikan jalan keluar terkait kesulitan keluarga," kata Jasra.
Ia mengatakan, di situasi serba sulit seperti sekarang, sekolah baiknya menerapkan aturan dan kebijakan yang kreatif dan luwes.
Misalnya, dengan tidak hanya menilai anak selama proses belajar online saja tetapi juga melihat kualitas anak sebelum pandemi Covid-19 mendera. "Guru bisa mengupulkan tugas sebelum Covid-19 dan disusun sebagai sumber penialain. Bisa juga mendatangi anak dan bertanya tentang kesulitannya. Ingat, dampak Covid-19 ini luar biasa termasuk juga untuk anak."
Anak dan Pandemi
Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menunjukkan, anak-anak memenuhi populasi Indonesia sekitar 30 persen atau kurang lebih sebanyak 79,5 juta anak.
Pemerhati anak sekaligus psikolog, Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto berpesan, kondisi saat ini jangan sampai menurunkan semangat anak-anak untuk tetap belajar dan berkarya.
"Bagi anak-anak Indonesia semua, mohon tetap semangat, mohon tetap gembira, dan tetap kreatif, penuh dengan ide-ide baru dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yang sekarang ini dilalukan di rumah," kata Kak Seto saat dihubungi suara.com, beberapa waktu lalu.
Selain itu, mantan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu juga berpesan agar anak-anak harus tetap rukun dalam semua kegiatan di dalam rumah. Menurut Kak Seto, anak-anak tidak harus selalu belajar akademik selama berkegiatan di rumah.
"Belajar ini kan banyak hal. Bisa belajar bekerjasama merapikan rumah, mengasah kreatifitas. Jadi pemahaman belajar harus diperluasan bukan hanya teoritis tapi yang paling penting praktis dalam menghadapi realitas kehidupan," tutupnya.
Baca Juga: Hari Anak Nasional, 5 Penyanyi Tanah Air Akan Gelar Konser Amal Online
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan