Suara.com - Kolesterol diukur dengan tes darah sederhana yang disebut panel lipid atau profil lipid. Lipid adalah lemak, yang termasuk kolesterol, dalam aliran darah yang digunakan sebagai sumber energi.
Jika kadar kolesterol terlalu tinggi, seseorang berisiko terkena penyakit kardiovaskular sebagai akibat dari penumpukan kolesterol di arteri.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan orang yang berusia 20 atau lebih memeriksakan kolesterolnya setiap empat hingga enam tahun.
Sedangkan untuk laki-laki berusia 45 hingga 65 tahun dan perempuan usia 55 hingga 65 tahun harus mengecek kadarnya setiap satu hingga dua tahun.
Dilansir Insider, tes kolesterol mengukur kadar berikut:
- Low-density lipoproteins (LDL) disebut tipe kolesterol "jahat". Ketika level LDL terlalu tinggi, akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
- High-density lipoproteins (HDL) disebut jenis kolesterol " baik". Mereka membantu menghilangkan kelebihan kolesterol LDL dari tubuh. Dan kita membutuhkannya dalam kadar yang tinggi.
- Trigliserida adalah lemak dalam darah, yang dikonversi dari kalori tidak dibutuhkan tubuh. Kadar trigliserida yang tinggi akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
- Kolesterol total dihitung dari skor HDL, LDL, dan 20% dari skor trigliserida.
Baca Juga: Studi: Risiko Kardiovaskular Bisa Mempercepat Penurunan Kemampuan Kognitif
Penting untuk dicatat bahwa kadar kolesterol sehat pada setiap orang itu berbeda, tergantung pada faktor gaya hidup, riwayat kesehatan, dan genetik.
Idealnya, kadar kolesterol untuk usia 20 ke atas adalah kurang dari 100 untuk LDL, lebih dari 60 untuk HDL, kurang dari 150 untuk trigliserida, dan kurang dari 200 untuk kolesterol total.
Kadar kolesterol akan dinilai 'tinggi' ketika kadar LDL mencapai angka 160 hingga 189 dan 'sangat tinggi' di angka lebih dari 190.
Sedangkan kadar HDL dinilai rendah untuk laki-laki ketika kurang dari 50 dan perempuan kurang dari 40.
Kadar trigliserida dinilai 'tinggi' jika mencapai angka 200 hingga 499 dan 'sangat tinggi' saat lebih dari 500.
Penderita penyakit arteri koroner dan diabetes harus memiliki kadar LDL yang lebih rendah lagi, yaitu di bawah 70 mg/dL karena adanya peningkatan risiko serangan jantung serta stroke.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak