Suara.com - Kadar kolesterol yang tinggi artinya ada banyak kolesterol jahat di dalam tubuh. Kolesterol tinggi ini bisa memicu sejumlah kondisi serius, salah satunya penyakit jantung.
Menurut Medicover Hospitals, setiap orang perlu memantau kadar kolesterol mereka secara teratur untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan penyumbatan di pembuluh darah.
"Kadar kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala apapun, tapi hal itulah yang bisa berubah menjadi kondisi darurat," jelas Medicover Hospitals dikutip dari Express.
Tetapi, ada serangkaian gejala fisik tertentu dari kolesterol tinggi yang menunjukkan kadar dalam tubuh tinggi yang bisa jadi panduan untuk mengendalikannya lebih baik.
Anda bisa menyadari bahwa kadar kolesterol dalam tubuh tinggi, bila mengalami rasa sakit dan kesemutan di tangan. Dua gejala ringan yang sering terabaikan itu bisa menjadi panduan untuk mencoba mengendalikannya.
1. Nyeri tangan
Ketika ada akumulasi plak (timbunan lemak) itu menyumbat arteri yang disebut aterosklerosis. Timbunan lemak ini terdiri dari kolesterol, zat berlemak, produk limbah seluler, kalsium dan fibrin.
Saat kolesterol dalam tubuh menumpuk, maka itu bisa menyumbat pembuluh darah tangan. Penumpukan kolesterol ini bisa terjadi terus-menerus dan membuat tangan terasa sakit.
Baca Juga: India dan Israel Kembangkan Alat Tes Virus Corona Tercepat di Dunia
Gangguan pada aliran darah ke bagian tubuh tertentu bisa membuat sensasi kesemutan di tangan. Karena, tingginya kadar kolesterol dalam darah membuat aliran darah kental dan bisa memengaruhi aliran darah normal di saraf yang menyebabkan kesemutan.
Tapi, ada pula penyebab lain dari tangan kesemutan, seperti minum alkohol terlalu banyak atau Anda menderita diabetes tipe 2. Karena itu, penting untuk memantau tanda-tanda peringatan dini dari kolesterol tinggi.
The American Heart Association, merekomendasikan agar kadar kolesterol Anda diperiksa setiap empat hingga enam tahun, terutama jika Anda adalah orang dewasa yang sehat di atas usia 20 tahun.
Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kadar kolesterol tinggi, maka Anda sangat disarankan untuk memeriksanya lebih sering.
Seseorang juga mungkin perlu memeriksa kadar kolesterol lebih sering jika memiliki riwayat keluarga dengan serangan jantung atau stroke.
Karena, kolesterol tinggi tidak menyebabkan gejala utama pada tahap awal. Sehingga seseorang perlu mengubah gaya hidup dengan mengonsumsi makanan sehat dan olaharaga teratur.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan