Suara.com - Keracunan timbal memiliki dampak kesehatan yang serius. Parahnya, Unicef mengatakan sepertiga dari populasi anak-anak di dunia keracunan timbal.
Laporan terbaru yang diluncurkan oleh Unicef dan Pure Earth pada Kamis, (30/7/2020) ini menyebut ditemukan sekitar 1 dari 3 anak, atau sekitar 800 juta anak di dunia memiliki kadar timbal dalam darah 5 mikrogram per desiliter (µg/dL) atau lebih.
"Kadar ini akan menyebabkan seseorang membutuhkan perawatan, menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat," ujar Henrietta Fore, Direktur Eksekutif Unicef, dilansir Anadolu Agency.
Hampir separuh anak yang terdampak berasal dari Asia Selatan, menurut dia.
Menurut Henrietta keracunan timbal pada awalnya tidak menimbulkan banyak gejala, sehingga justru menjadi bahaya laten pada kesehatan dan tumbuh kembangnya.
Anak-anak yang terpapar timbal menghadapi konsekuensi berat, antara lain peningkatan risiko mengalami kerusakan ginjal dan penyakit kardiovaskuler saat dewasa kelak.
Menurut dia, paparan timbal ini diperkirakan menimbulkan kerugian senilai hampir USD 1 triliun akibat hilangnya potensi ekonomi anak-anak terdampak racun timbal sepanjang usia mereka.
Penyebab keracunan ini menurut dia adalah aktivitas daur ulang baterai kendaraan atau aki yang tidak memiliki standar lingkungan.
Di Asia Selatan jumlah kendaraan bermotor naik tiga kali lipat sejak 2000.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Tak Boleh Halangi Hak Anak untuk Mendapat Pendidikan
"Peningkatan kepemilikan kendaraan, dan kurangnya peraturan dan sarana daur ulang aki, mengakibatkan volume baterai kendaraan yang didaur ulang tanpa prosedur aman oleh pelaku ekonomi informal naik 50 persen," ujar dia.
Pada proses daur ulang sering kali para pekerja membongkar wadah aki, menumpahkan debu asam dan timbal ke tanah, kemudian melebur sisa timbal menggunakan tungku pembakaran model sederhana yang terbuka.
"Pembakaran mengeluarkan asap beracun yang mencemari lingkungan sekitar," ujar dia.
Richard Fuller, Presiden Pure Earth mengatakan timbal sebenarnya sudah dapat didaur ulang dengan aman tanpa membahayakan pekerja, anak mereka, dan lingkungan sekitar.
"Area-area yang tercemar timbal pun bisa dipulihkan," tutupnya.
Berita Terkait
-
Padel dan Kesehatan Mental Gen Z, Olahraga yang Jadi Ruang Healing
-
Komdigi Gandeng UNICEF Terapkan Aturan Baru Batasi Anak Main Medsos
-
Dukung Kebijakan Prabowo Hapus Kuota Impor, Legislator PKS Kasih Catatan Ini
-
Sudah Lama Kirim Surat ke Gedung Putih Minta Ketemu Donald Trump, Prabowo Mau Negosiasi soal Tarif?
-
Indonesia Berani Lawan AS? DPR Desak Cari Pasar Baru di BRICS dan Tinggalkan Ketergantungan!
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter