Suara.com - Wanita yang sedang hamil, yang menggunakan kontrasepsi estrogen atau menjalani terapi penggantian hormon (HRT) mungkin lebih berisiko tinggi mengalami pembekuan darah akibat virus corona Covid-19.
Menurut studi baru dari sekolah kedokteran Universitas Boston, beberapa jenis kontrasepsi atau kontrol kelahiran dan kehamilan telah menghasilkan darah lebih umum.
NHS mengatakan deep thein thrombosis (DVT) tidak umum terjadi pada masa kehamilan. Tetapi, wanita lebih mungkin mengembangkan DVT dalam kehamilan atau 6 minggu setelah maupun ketika tidak ada kehamilan.
NHS juga mengatakan Anda lebih berisiko mengalami pembekuan darah jika menggunakan kontrasepsi hormonal kombinasi, seperti pil kombinasi, patch kontrasepsi atau cincin vagina.
Sementara itu, virus corona Covid-19 telah menyebabkan pembekuan darah yang terjadi dengan frekuensi besar, terutama pada pasien virus corona yang dirawat di rumah sakit. Satu studi pun menemukan bahwa 31 persen pasien ICU dengan Covid-19 memiliki beberapa komplikasi trombotik terkait pembekuan darah.
Faktanya dilansir dari Independent UK, pembekuan darah terkait virus corona sangat umum. Sehingga beberapa ahli menyarankan pasien secara rutin diberikan heparin atau pengencer darah selama menjalani perawatan di rumah sakit.
Akibatnya, sebuah makalah dalam jurnal Endocrinology telah melihat dokter meminta penelitian lebih lanjut guna melihat risiko yang ditimbulkan pada kelompok wanita, seperti wanita hamil, mereka yang menggunakan terapi estrogen oral untuk pria serta wanita transgender.
"Ketika lebih banyak informasi muncul mengenai efek SARS-CoV-2 pada koagulasi, maka banyak pertanyaan mungkinkah infeksi akan memperburuk risiko VTE dan stroke yang terkait dengan kontrasepsi oral kombinasi, terapi estrogen serta risiko yang berhubungan dengan kehamilan," jelas penulis penelitian.
Penelitian ini akan menginformasikan wanita harus menghentikan obat apapun yang dikonsumsi untuk mengurangi risiko peningkatan pembekuan darah dan kemungkinan mereka terinfeksi virus corona Covid-19.
Baca Juga: Hits Pagi: Kenapa Daging Kambing Bau hingga Rahasia Pinggang Kecil
Penelitian ini menggunakan contoh beberapa pasien yang diberitahu untuk menghentikan pengobatan dengan kandungan estrogen selama 2 minggu sebelum aktivitas yang direncanakan, seperti operasi.
Pada saat pengajuan, para peneliti mengatakan tidak ada laporan peningkatan kejadian DVT pada wanita hamil atau wanita yang menggunakan terapi estrogen juga memiliki virus corona Covid-19.
"Masih banyak ketidakpastian mengenai efek dari kedua virus corona Covid-19 dan estrogen pada koagulasi. Munculnya pandemi ini dan dampak dari virus ini pada hiperkoagulabilitas menekankan perlunya penelitian tambahan mengenai patologi koagulasi pada wanita.
NHS mengatakan gejala pembekuan darah termasuk nyeri berdenyut atau kram, pembengkakan, kemerahan dan kehangatan di kaki atau lengan, sesak napas, nyeri dada dan batuk darah.
Gumpalan darah jarang terjadi pada orang muda yang sehat. Anda lebih mungkin mendapatkannya jika tinggal di rumah sakit, terutama jika Anda tidak bisa banyak bergerak, kelebihan berat badan, merokok, dan menggunakan kontrasepsi hormonal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi