Suara.com - Masyarakat Indonesia dinilai tidak mudah takut dengan risiko kesehatan yang mengintai. Hal itu disebabkan karena pola pikir yang merasa tidak akan tertular penyakit.
"Kalau saya amati, karena saya juga meneliti antropologi bahwa orang Indonesia tidak mudah takut dengan risiko tantangan kesehatan. Berpikir 'itu buat orang lain buat saya engga'. Apalagi kalau beriman pasti dilindungi Tuhan Yang Maha Esa," kata Tim Pakar Sosbud Satgas Covid-19 Meutia Hatta dalam siaran langsung virtual BNPB, Selasa (4/8/2020).
Namun yang kadang terlupa, lanjut Meutia, bahwa Tuhan juga bisa menguji kepatuhan manusia terhadap aturan tertentu.
"Kalau prinsipnya kita menolong orang lain supaya tidak tertular, artinya kita juga bukan hanya menolong diri sendiri tapi juga beriman kepada Tuhan karena menolong orang lain agar tidak terkena penyakit," kata Meutia.
Menurutnya, fenomena berkerumun yang masih banyak dilakukan masyarakat terjadi karena adanya nilai budaya yang lebih penting dari menghindari penyakit. Sedangkan, menjadikan protokol kesehatan covid-19 menjadi bagian dati kebudayaan masyarakat, diakui Meutia, membutuhkan waktu lama.
"Untuk jadi kebudayaan perlu waktu lama. Karena kebudayaan lebih luas lagi harus menyangkut pola pikir dan perilaku. Misal ada nilai-nilai yang ditanamkan bahwa kebiasaan mempertahankan hubungan keluarga supaya selalu bersama-sama itu sangat penting. Lama-lama jadi kebudayaan. Kemudian juga perilakunya, diperkuat dengan cara-cara untuk mempertahankan agar bisa turun-menurun," paparnya.
Meutia menyampaikan bahwa dalam kondisi pandemi saat ini, peran ahli komunikasi sangat diperlukan untuk menyampaikan iklan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya penularan virus corona.
Ia menegaskan, terpenting masyarakat memahami tujuan pelaksanaan protokol kesehatan. Bukan sekadar mengetahui tapi tidak dilaksanakan.
"Sampai seberapa kuat kita menyampaikan ke masyarakat, ini hal yang penting dan ini ditunjukan dengan data," ujarnya.
Baca Juga: Tips Agar Anak Tetap Aman Kembali ke Sekolah di Tengah Pandemi Covid-19
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat