Suara.com - Baru-baru ini pejabat kesehatan Selandia Baru menemukan jejak virus corona Covid-19 pada barang-barang impor yang beku. Pejabat China juga menemukan jejak virus corona Covid-19 pada makanan beku atau frozen food.
Komisi kesehatan kota di Shenzhen, yang mendeteksi virus corona pada ayam beku memperingatkan semua orang untuk berhati-hati membeli produk frozen food yang diimpor.
Tapi, para ahli berpendapat bahwa peluang tertular virus corona Covid-19 dari frozen food sangat kecil. Karena, virus corona mungkin tidak bisa stabil atau bertahan hidup di luar tubuh manusia.
"Membekukan atau mendinginkan virus bisa membantu memperpanjang periode waktu penularannya. Karena, penyebaran virus di pabrik daging sangat sering terjadi, tetapi penularan melalui permukaan masih jarang, termasuk permukaan yang dibekukan seperti frozen food," kata Caitlin Howell, seorang insinyur kimia dan biomedis di University of Maine dikutip dari Business Insider.
Sejauh ini, komisi kesehatan Shenzhen melaporkan belum ada orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 setelah menyentuh atau mengonsumsi makanan beku.
NBC News pun melaporkan paket makanan laut beku yang diangkut oleh kapal asing ke Yantai, China juga memiliki jejak virus corona Covid-19. Pejabat kesehatan China juga menemukan virus corona Covid-19 pada makanan beku yang diimpor dari Dalian, Xiamen dan Pingxiang.
Michael Ryan, direktur eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan tidak ada bukti bahwa makanan atau rantai makanan berperan dalam penularan virus corona Covid-19. Tapi, makanan perlu dikemas lebih nyaman dan aman.
Di sisi lain, virus corona yang ditemukan pada makanan beku mungkin saja akan mengering. Sehingga kondisinya membuat virus tidak mudah menular.
Pejabat kesehatan China juga mendeteksi RNA virus corona yang ditemukan pada makanan beku juga tidak akan menimbulkan ancaman besar.
Baca Juga: Jessica Mila Skoliosis, Ini Gejala, Penyebab dan Pengobatannya
Seseorang bisa tertular virus corona Covid-19 jika menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi lalu menyentuh mulut, hidung atau mata.
Satu studi menemukan bahwa membutuhkan waktu 3 jam bagi virus corona Covid-19 mati di atas permukaan seperti kertas. Sedangkan, penelitian lain menunjukkan partikel virus bisa hidup satu hingga tiga hari di atas plastik dan baja.
Utamanya virus corona Covid-19 diduga menyebar melalui tetesan udara. Hal ini lebih besar kemungkinannya terjadi di dalam ruangan tertutup.
CDC memang mengatakan virus corona tidak menyebar dengan mudah dari permukaan yang terkontaminasi. Namun, badan kesehatan itu terus merekomendasikan orang-orang secara rutin membersihkan dan mendisinfeksi permukaan benda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja