Suara.com - Minuman soda begitu digemari. Sensasinya yang menyegarkan membuat ia menjadi salah satu minuman favorit banyak orang, tak terkecuali anak-anak dan remaja.
Namun, minuman soda juga diketahui mengandung banyak gula dan kalori, sehingga konsumsinya pun perlu dibatasi. Bahkan menurut sebuah penelitian terbaru dari University of Alabama di Birmingham, menemukan bahwa konsumsi soda dapat memicu perilaku agresif pada remaja.
Dilansir dari Medical Daily, beberapa remaja mendapatkan sebanyak 10% kalori mereka dari soda dan seperlima dari semua siswa sekolah menengah meminumnya, kata para peneliti. Pola konsumsi ini dapat menyebabkan obesitas dan pradiabetes.
Tapi untuk studi ini, para peneliti yang dipimpin oleh Sylvie Mrug, PhD, melihat tren yang berkembang dalam masalah emosional pada remaja terkait dengan seberapa banyak soda yang mereka konsumsi.
Sebenarnya tren ini bukanlah hal baru. Sebelumnya sudah ada studi yang mengaitkan banyak minum soda dengan agresif, hiperaktif, depresi, dan perilaku bunuh diri.
Namun penlitian yang dilakukan Dr. Mrug cukup berbeda. Alih-alih melihat sekelompok remaja dari berbagai usia sekaligus, dia dan timnya mengikuti sekelompok sekitar 5.000 remaja selama 7 tahun, dimulai saat mereka di kelas lima, pada tahun 2004.
Para peneliti memeriksa peserta studi pada tahun 2007 dan 5 tahun kemudian.
Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa sementara remaja (usia 11 hingga 13) minum lebih banyak soda daripada remaja (hingga usia 16), minum soda di setiap usia sejalan dengan peningkatan perilaku agresif.
Tidak hanya itu, minum banyak soda pada usia 13 tahun, bisa memprediksi perilaku yang lebih agresif pada usia 16 tahun.
Baca Juga: Diet Soda Lebih Sehat dan Engga Bikin Gemuk? Ini Faktanya
Hubungan antara soda dan agresi pada anak-anak sendiri lebih kuat daripada prediktor agresi lainnya, seperti jenis kelamin, penggunaan narkoba, dan perceraian.
Namun para peneliti sepakat untuk melakukan lebih banyak penelitian, di mana mereka perlu melihat diet dan konsumsi minuman manis lainnya. Laporan dari teman dan keluarga anak-anak tentang perilaku mereka dari waktu ke waktu pun diperlukan.
Terlepas dari hasil penelitian ini, Dr. Mrug dan rekan peneliti menyarankan remaja untuk membatasi soda. Sebab, hal itu dapat membuat mereka lebih sehat baik luar dan dalam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah