Suara.com - Disebutkan para ahli bahwa hampir setengah dari kasus Covid-19 merupakan kasus tanpa gejala. Namun bukan berarti pasien Covid-19 tanpa gejala ini lebih baik daripada pasien Covid-19 bergejala.
Dilansir dari Huffpost, disebutkan bahwa bahkan jika seseorang yang terinfeksi virus corona tidak menunjukkan gejala yang jelas, infeksi tersebut dapat menyebabkan kerusakan jantung jangka panjang dan peradangan internal pada individu tertentu. Peradangan yang mendasari itu nantinya dapat memicu komplikasi seperti aritmia jantung, gagal jantung, dan serangan jantung.
Menurut Benjamin Neuman, seorang ahli virologi dan kepala departemen biologi di Texas A&M University-Texarkana, penelitian sebelumnya pada hewan yang terinfeksi menunjukkan bahwa meski tidak ada gejala penyakit, masih ada kerusakan sel yang kemudian diidentifikasi dalam biopsi.
Banyak pakar kesehatan mengatakan bahwa mereka benar-benar perlu melacak dan mengisolasi orang yang terinfeksi tanpa gejala dan agar mereka tidak hanya berfokus pada pengujian dan isolasi orang yang jelas-jelas sakit.
“Keputusan kebijakan publik yang merekomendasikan tindakan pencegahan yang lebih rendah untuk orang-orang yang dianggap kurang rentan akan menyebabkan lebih banyak penyebaran Covid-19,” kata Neuman lagi.
Penyebaran tanpa gejala kemungkinan besar terjadi di sekitar kita. Jika seseorang tidak memiliki gejala, mereka tidak akan berpikir untuk diuji atau diisolasi, demikian dikatakan Manisha Juthani, spesialis penyakit menular dari Yale Medicine.
“Meskipun orang yang tidak menunjukkan gejala mungkin tidak menularkan virus semudah orang yang bergejala, mereka masih bisa meneruskan virus ke orang berikutnya,” kata Juthani.
Lalu timbul pertanyaan, apa yang menyebabkan seseorang terinfeksi positif tanpa gejala namun yang lainnya bergejala?
Para ahli memiliki beberapa teori tentang mengapa beberapa orang yang terinfeksi Covid-19 tidak menunjukkan gejala. Satu teori, yang didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Mayo Clinic, menunjukkan bahwa vaksinasi masa kanak-kanak, seperti vaksin pneumonia dan polio, dapat meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melumpuhkan Covid-19 sebelum gejala muncul.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Kekurangan Oksigen Tapi Belum Tentu Sesak Napas, Kok Bisa?
Keyakinan lain adalah bahwa orang mungkin memiliki tingkat kekebalan dari sebelumnya terinfeksi virus corona. Menurut Juthani, setidaknya ada empat virus corona lain yang menyebabkan flu biasa, yang tubuh kita tidak mudah melupakannya. “Memori ini tampaknya juga memberikan perlindungan untuk virus corona baru,” kata Juthani.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah