Suara.com - Kebanyakan perempuan tidak tahu bagaimana mengenali saat ada sesuatu yang salah di organ intinya. Menuru ahli, 80 persen mengklaim mereka tidak akan pergi ke dokter umum dengan pendarahan abnormal.
Pendarahan vagina adalah gejala utama kanker ginekologi dan memperingatkan bahwa banyak perempuan yang tidak mencari perhatian medis saat masalah seperti itu terjadi.
Penelitian oleh The Eve Appeal for the Go Red campaign menemukan bahwa 72 persen peresen mengatakan bahwa mereka tidak diajari cara mengenali saat ada yang salah dengan menstruasi mereka di sekolah.
Ditemukan juga bahwa 85 persen wanita merasa nyaman membicarakan masalah seperti itu kepada teman dan keluarga mereka. Fakta yang mengejutkan 80 persen mengatakan mereka tidak akan pergi ke dokter jika mereka mengalami pendarahan yang tidak normal.
Lantas apa yang harus Anda cari ketika berhubungan dengan perdarahan vagina yang tidak normal? Berikut empat tanda yang harus Anda waspadai.
1. Menstruasi yang sangat berat dan / atau sangat menyakitkan
Meskipun menstruasi berbeda untuk setiap orang, Anda harus memberi perhatian khusus jika gejala Anda menyakitkan.
Sangat berat berarti Anda telah mengalami pendarahan hingga tujuh hari. Ini juga bisa berarti bahwa Anda mengalami pendarahan yang mengganggu kehidupan sehari-hari Anda.
Jika Anda perlu mengganti tampon setiap satu jam atau lebih, ini mungkin juga merupakan gejala.
2. Keluarnya darah
Pedoman kesehatan menyatakan bahwa keluarnya darah bisa menjadi normal bagi kebanyakan orang. Namun, jika memiliki cairan 'berdarah' merah muda, merah atau coklat, catat.
Baca Juga: Kebanyakan Mantan Pasien Covid-19 yang Kembali Dirawat Kena Masalah Paru
"Beberapa orang mengalami sedikit keluarnya darah / perdarahan ringan / bercak di antara periode mereka yang disebut 'perdarahan ovulasi'.
"Jika ini bukan bagian dari apa yang Anda anggap 'normal', bicarakan dengan dokter Anda."
3. Pendarahan selama atau setelah berhubungan seks
Kathryn mengatakan bahwa dia juga mengalami pendarahan setelah berhubungan seks dan mengatakan bahwa pasangannya pada saat itu kurang mendukung.
Dia mengatakan bahwa ini bukan sesuatu yang biasa dia alami, menambahkan bahwa jika ini terjadi maka Anda harus pergi dan diperiksa.
The Eve Appeal menambahkan bahwa pendarahan setelah berhubungan seks bisa sangat umum.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
Terkini
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci