Suara.com - Para peneliti masih belum mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan fobia. Sebuah studi menunjukkan kemungkinan terdapat 'interaksi' yang kompleks dari berbagai faktor, seperti genetik, kimia otak, pemicu lingkungan, dan perilaku.
Selama ini, dua pendekatan utama untuk mengobati fobia adalah penggunaan obat-obatan dan psikoterapi.
Banyak profesional percaya bahwa penyebab utama fobia adalah pemicu lingkungan dan perilaku. Mereka berpendapat bahwa fobia merupakan respons yang dipelajari terhadap rangsangan.
Dengan 'tidak mempelajari' responsnya, fobia bisa disembuhkan. Inilah mengapa ada psikoterapi sebagai pengobatan pilihan lainnya.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa banyak orang yang mengombinasikan terapi dan obat-obatan untuk menyembuhkan fobia mereka.
Dilansir Very Well Mind, berikut dua terapi yang bisa dijalani dalam pengobatan untuk fobia:
1. Terapi Perilaku Kognitif
Terapi perilaku kognitif (CBT) sering kali merupakan pengobatan lini pertama untuk fobia. Ini dapat membantu pengidap mengatasi pikiran negatif yang menyebabkan reaksi fobia, mengajarinya untuk secara bertahap mengubah cara berpikir untuk mengatasi rasa takut.
2. Terapi eksposur
Baca Juga: Pergi ke Pantai di Gunungkidul, Zaskia Sengaja Berikan Terapi untuk Anak
Terapi ini secara bertahap memaparkan pengidap pada situasi yang ditakuti dengan tujuan mengurangi kepekaan dan mengurangi kecemasan.
Terapi eksposur sering kali menjadi bagian dari program perawatan perilaku kognitif, tetapi juga dapat dimasukkan ke dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelum proses eksposur dimulai, pasien terlebih dahulu mempelajari teknik relaksasi agar mereka tetap tenang saat menghadapi ketakutannya.
Langkah selanjutnya adalah berlatih menggunakan strategi relaksasi ini secara bertahap dan progresif menghadapi objek atau situasi yang ditakuti.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif