Suara.com - Infeksi virus corona di Indonesia sudah tembus lebih dari 200.000 kasus. Namun dicurigai, angka yang sesungguhnya lebih besar dari ini. Hal ini lantaran masih terbatasnya pemeriksaan di Indonesia. Dikatakan, virus corona sangat infeksius, sehingga perlu SDM ahli untuk melakukannya.
Sebuah studi baru di laboratorium juga menemukan fakta mengejutkan, di mana virus corona jenis baru tampaknya 'mengiris' serat otot jantung menjadi fragmen kecil. Ini terlihat ketika virus menginfeksi sel jantung di piring laboratorium. Pemotongan serat otot ini dapat merusak sel-sel jantung secara permanen.
Simak selengkapnya berita seputar virus corona melalui link di bawah ini.
1. Dirut Prodia: Virus Corona Sangat Infeksius, Pemeriksaannya Perlu SDM Ahli
Infeksi Covid-19 di Indonesia sudah tembus lebih dari 200.000 kasus. Namun dicurigai, angka yang sesungguhnya lebih besar dari ini. Hal ini lantaran masih terbatasnya pemeriksaan virus corona di Indonesia.
Per 9 September 2020, ada lebih dari 92.000 orang dikategorikan suspek, namun kapasitas pemeriksaan PCR di Indonesia masih di bawah 30.000 per hari. Artinya, tidak semua suspek bisa dilakukan pemeriksaan.
2. Ilmuwan San Francisco Temukan Virus Corona Memotong Serat Jantung
Sebuah studi baru di laboratorium menemukan virus corona jenis baru tampaknya 'mengiris' serat otot jantung menjadi fragmen kecil. Ini terlihat ketika virus menginfeksi sel jantung di piring laboratorium.
Baca Juga: Ilmuwan Desak Pasien Covid-19 Karantina Hewan Peliharaannya
Pemotongan serat otot ini dapat merusak sel-sel jantung secara permanen. Para peneliti menemukan bukti bahwa proses serupa juga dapat terjadi pada jantung pasien Covid-19.
3. Prodia, Laboratorium Swasta Pertama dengan Alat Periksa Covid-19 Otomatis
Banyak negara menyoroti kapasitias pemeriksaan Covid-19 di Indonesia yang masih sangat minim. Saat ini, laboratorium di Indonesia masih berjuang memenuhi target pemeriksaan PCR 30.000 spesimen per hari.
Membantu pemerintah, Laboratorium Klinik Prodia menambah kapasitas pemeriksaan Rapid Test Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) untuk Covid-19 menjadi 2.000 spesimen per hari. Ini karena Prodia menambahkan alat fully automated Cobas 6800 di Laboratorium Pusat Rujukan Nasional (PRN) Prodia, Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah