Suara.com - Sebanyak 54 persen orang dengan gangguan pendengaran lebih mungkin terjadi pada orang yang memiliki masalah penyakit kronis. Tak hanya itu, orang dengan kolesterol tinggi pun bisa memiliki masalah pendengaran.
Melansir dari Healthxchange, mengendalikan berbagai penyakit kronis bisa menjadi salah satu upaya dalam menjaga pendengaran.
"Ketajaman pendengaran Anda dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Sayangnya gangguan pendengaran sering kali tidak dapat disembuhkan," kata Dr Barrie Tan dari spesialis Otolaringologi, Bedah Kepala dan Leher di Pusat Pendengaran dan Implan Telinga dari Singapore General Hospital (SGH).
"Dengan begitu, Anda memiliki alasan tambahan untuk mengambil langkah-langkah dalam mencegah atau mengendalikan kondisi kronis Anda seperti diabetes," imbuhnya.
Dalam hal ini, tekanan darah tinggi atau sering disebut juga hipertensi menyebabkan jantung bekerja ekstra keras untuk memompa darah ke berbagai organ di dalam tubuh. Aliran darah yang tidak memadai ke pembuluh darah kecil di telinga bagian dalam dapat menyebabkan penurunan pendengaran.
Selain itu, hipertensi juga terkait dengan penyakit arterosklerotik di mana menimbulkan penebalan lapisan dinding pembuluh darah. Kondisi ini dapat menyebabkan suplai darah ke telinga bagian dalam menjadi lebih buruk.
Sementara kaitan penyakit jantung dengan pendengaran muncul ketika jantung tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini menyebabkan suplai darah ke seluruh organ tubuh akan terganggu termasuk ke telinga bagian dalam. Hal tersebut yang bisa menyebabkan gangguan pendengaran.
Penyakit kronis lain yang menyababkan masalah pendengaran adalah diabetes. Gangguan pendengaran akibat diabetes muncul karena kadar glukosa darah yang tinggi bisa merusak ujung saraf pendengaran telinga bagian dalam atau sel-sel rambut. Hal ini bisa memengaruhi kemampuan saraf untuk mengirimkan pesan ke otak.
Dengan kegagalan saraf mengirimkan impuls listrik ke otak, maka otak tidak dapat menafsirkan gelombang suara sebagai suara sehingga mengakibatkan gangguan pendengaran.
Baca Juga: Dihukum Lompat Jongkok 100 Kali, Seorang Siswa Meninggal Dunia
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!