Suara.com - Keracunan makanan bisa menyebabkan mual, diare, muntah, kram perut, demam tinggi, kelelahan, pegal dan menggigil.
Meskipun kondisi ini biasanya membaik dalam waktu seminggu, gejala keracunan makanan ini terasa memberatkan dan terkadang mengganggu aktivitas.
Ada makanan tertentu yang lebih mungkin menyebabkan keracunan makanan daripada lainnya, terutama makanan yang disimpan, disiapkan atau dimasak dengan tidak benar.
Dalam hal ini, ayam dan nasi lebih dikenal sebagai penyebab keracunan makanan, tak terkecuali kacang merah dan almond hijau.
"Banyak dari makanan ini sering digunakan sebagai makanan pokok. Karena itu, penting untuk memperhatikan penyimpanan dan pengolahannya," kata seorang juru bicara CE Safety, dikutip dari Express.
Juru bicara CE Safety menyarankan untuk memastikan kontaminasi silang tidak terjadi. Selain itu, makanan yang disiapkan dan dimasak dengan benar akan mengurangi risiko gejala keracunan saat makan malam. Berikut ini, daftar makanan yang bisa menimbulkan risiko keracunan.
1. Ayam
Makan ayam mentah atau setengah matang bisa membuat Anda berisiko terkena salmonella yang dapat menyebabkan diare, demam dan kram perut. Karena itu, penting untuk tidak mencuci ayam mentah sebelum dimasak.
Perlu diketahui, percikan air yang digunakan untuk mencuci ayam bisa menyebarkan bakteri ke tangan, pakaian dan peralatan masak.
Baca Juga: Ini Alasan Dokter Tak Rekomendasi Masker Scuba untuk Dipakai
2. Nasi
Nasi yang dimasak pertama kali tidak akan menimbulkan bahaya tertentu. Tapi, nasi yang dihangatkan kembali dan dibiarkan dingin pada suhu ruangan bisa menyebabkan muntah dan diare.
Jika Anda berencana makan nasi di waktu yang lain, pastikan sisa makanan langsung dimasukkan ke lemari es dan jangan dibiarkan dingin hingga mencapai suhu ruangan.
3. Rhubarb
Rhubarb adalah buah dengan kandungan asam oksalat yang membuatnya beracun. Makan terlalu banyak asam oksalat berpotensi membunuh seseorang. Tapi, asam oksalat dalam jumlah sedikit pun bisa menyebabkan mual, kesulitan bernapas dan batu ginjal.
4. Kacang merah
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA