Suara.com - Bukan hanya berbahaya pada paru-paru, vape ternyata juga berisiko bagi kesehatan kulit. Penggunaan vape disebut bisa memicu luka bakar pada wajah, lengan, tangan, menyebabkan jerawat, bisul, ruam, hingga masalah lidah dan lesi mulut.
Melansir dari Medicalxpress, setidaknya 2.035 orang mengalami luka bakar akibat vape di Amerika Serikat antara 2015 hingga 2017. Jumlah tersebut meningkat 40 kali dari kasus antara tahun 2009 hingga 2015.
"Vape yang rusak atau tidak berfungsi dapat menjadi terlalu panas dan meledak atau terbakar saat disentuh," kata penulis studi senior, Dr. Kurt Ashack, seorang dokter kulit di University of Illinois di Chicago.
"Ini bisa menyebabkan luka bakar yang cukup signifikan di mana Anda kehilangan setidaknya lapisan atas kulit atau bahkan lebih dari itu," imbuhnya.
Bahaya vape tidak hanya itu. Menurut Ashack, bahan kimia yang terkandung dalam perangkat vape juga telah terbukti menyebabkan masalah kulit lain.
"Orang-orang yang alergi terhadap propilen glikol, kandungan yang sebagian besar digunakan sebagai basis cairan elektronik, bisa mengembangkan masalah ruam pada kulit," kata Ashack.
Menurut para peneliti, nikel yang terkandung dalam elemen pemanas perangkat juga dapat menyebabkan ruam. Penelitian tersebut dipublikasikan baru-baru ini di Journal of American Academy of Dermatology.
Sementara itu, kandungan nikotin yang terdapat dalam vape juga meningkatkan risiko penuaan dini pada kulit.
"Kami tahu nikotin dan semua bahan kimia lainnya memecah kolagen dan elastin kulit, dua komponen penting dari kulit yang sehat," kata Dr. Jill Waibel, seorang dokter kulit di Miami.
Baca Juga: Kurangi, 4 Makanan Ini Disebut Bisa Memicu Penuaan Kulit
"Kami telah mengetahui selama hampir satu dekade bahwa orang yang merokok memiliki kulit keriput dan penuaan dini," imbuhnya.
Waibel juga menambahkan bahwa nikotin umumnya dikenal dapat meningkatkan risiko kanker kulit dan memperlambat kemampuan kulit untuk menyembuhkan luka.
Tak hanya itu, para peneliti menunjukkan bahwa uap yang dihirup dari vape juga dapat mempengaruhi mulut dan berisiko menimbulkan lesi mulut.
"Itu biasanya karena rokok elektrik menurunkan respons kekebalan di mulut yang dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan jamur secara berlebih," jelas Ashack.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda