Suara.com - Serangan jantung ketika berhubungan seks dinilai lebih berbahaya dan mematikan. Tapi, kini sebuah penelitian mengungkapkan berhubungan seks setelah serangan jantung justru bisa meningkatkan peluang hidup.
Para ahli menemukan pasien yang tetap aktif di ranjang setelah jatuh sakit memiliki kemungkinan sepertiga lebih kecil untuk meninggal dunia selama dua dekade berikutnya.
Para petugas medis mengatakan temuan penelitian ini harus meyakinkan pasien serangan jantung yang khawatir mengenai kondisinya jika melakukan hubungan seks.
Padahal berhubungan seks baik untuk kondisi mereka. Aktivitas di ranjang ini sama halnya dengan olahraga yang bisa meningkatkan peluang hidung dan kesehatan dalam jangka panjang.
Teori lain juga menemukan bahwa orang dewasa dengan kehidupan seks aktif cenderung bisa menjaga dirinya sendiri dan menjalani gaya hidup lebih sehat.
"Seksualitas dan aktivitas seksual adalah penanda kesejahteraan," kata Profesor Yariv Gerber dari Tel Aviv University dikutip dari The Sun.
Menurut Yariv, peningkatan kebugaran fisik, hubungan pasangan yang lebih kuat dan kekuatan mental untuk bangkit kembali memberikan manfaat pada kelangsungan hidup mereka.
Studi yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology menganalisis data hampir 500 orang usia di bawah 65 tahun yang menderita serangan jantung.
Para peneliti menemukan bahwa mempertahankan atau meningkatkan aktivitas seksual pada 6 bulan pertama setelah serangan jantung dikaitkan dengan risiko kematian 35 persen lebih rendah dalam 22 tahun berikutnya.
Baca Juga: Mesti Cek Nih, 7 Sebab Pasangan Tidak Tertarik Berhubungan Seks
Tingkat risiko kematian ini jauh lebih rendah daripada mereka yang menghindari hubungan seksual karena memiliki penyakit jantung atau baru saja terkena serangan jantung.
"Hubungan seks setelah serangan jantung mungkin terkesan tabu. Padahal seks tidak akan memicu serangan jantung lagi atau masalah jantung lainnya, daripada aktivitas fisik lain yang meningkatkan detak jantung dan pemompaan darah," kata Lucy Martin, perawatan jantung senior di British Heart Foundation.
Lucy Martin juga mengatakan proses pemulihan pasien serangan jantung bisa berbeda-beda pada setiap orang. Karena itu, pasien perlu konsultasi dengan ahli perihal aktivitas seksual setelah serangan jantung.
Studi ini menegaskan kembali hubungan antara kesehatan mental dan fisik yang berfungsi sebagai pengingat agar seseorang tetap aktif secara fisik. Karena aktivitas fisik bisa membantu mengurangi risiko apapun dalam jangka panjang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?