Suara.com - Serangan jantung juga disebut sebagai infark miokard (MI) yang termasuk masalah kesehatan serius dan membutuhkan penanganan medis segera.
Kondisi yang bisa menyebabkan kematian ini bisa dialami oleh siapa pun, terutama orang dengan riwayat kesehatan keluarga atau pribadi menderita penyakit jantung.
Tapi dilansir dari Express, seseorang bisa mencegah terjadi komplikasi dan kematian akibat serangan jantung dengan memperhatikan gejalanya. Salah satu gejala serangan jantung adalah perasaan tersedak.
Seseorang yang hendak mengalami serangan jantung juga mungkin mengalami perut seperti mulas disertai rasa kenyang atau gangguan pencernaan.
Ada pula gejala lain yang mungkin tidak disadari termasuk keringat berlebihan, sakit perut, pusing dan sakit. Selain itu, orang juga mungkin mengalami kelemahan yang parah, rasa cemas dan kelelahan luar biasa.
Gejala serangan jantung yang paling jelas adalah ketidaknyamanan di dada, lengan atau bawah tulang dada. Kondisi ini biasanya terasa seperti ada tekanan, berat, sesak, tertekan atau nyeri.
Pada kondisi itu, Anda harus segera menghubungan pelayanan medis darurat. Terlebih, jika gejala sudah menyebar dari area dada ke punggung, tenggorokan atau lengan.
Beberapa orang yang menderita serangan jantung mungkin merasa jantungnya berdetak sangat cepat. Tapi, seseorang yang berisiko serangan jantung belum tentu mengalami semua gejalanya.
Anda tak perlu menunggungnya, lebih baik segera hubungi layanan medis bila sudah mengalami salah satu gejala serangan jantung tersebut.
Baca Juga: Penelitian WHO: Penyakit Jantung dan Diabetes Bikin Covid-19 Tambah Parah
Karena, gejala serangan jantung bisa berbeda dari orang ke orang. Bahkan gejala serangan jantung juga bervariasi antara setiap orang.
Artinya, seseorang yang sudah pernah mengalami serangan jantung mungkin juga akan mengalami gejala yang berbeda bila kondisinya kambuh lagi.
Satu hal yang paling penting, Anda juga harus mencegah terjadinya serangan jantung seperti perubahan pola hidup. Jika Anda sudah pernah menderita atau berisiko sakit jantung, Anda harus berusaha menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Pada tindakan pencegahan ini, Anda bisa mencoba olahraga lebih rutin dan mengonsumsi makanan sehat. Anda perlu olahraga setidaknya 150 menit dalam intensitas sedang selama seminggu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025