Suara.com - Seorang ibu mengalami kejadian tidak menyenangkan saat membawa putrinya untuk dites virus corona. Ia mendapati buah hati yang berusia empat tahun menjadi mimisan setelah melakukan pengujian.
Bethan Desai membawa putrinya untuk dites dan sadar bahwa sang anak tidak nyaman karena harus menjalani tes swab hidung.
Semua ini berawal ketika putrinya mengalami demam setelah mengonsumsi antibiotik untuk mengobati abses gigi.
Khawatir buah hatinya terkena Covid-19, akhirnya Desai membawanya ke tempat pengujian. Dia diberi tahu bahwa dirinya bisa melakukan tes sendiri untuk putrinya di sana.
"Saya mencoba melakukannya sendiri tetapi dia (putrinya) tidak mau diam. Akhirnya suamiku yang melakukannya," kata Desai, dilansir dari Mirror.
Alat tes kemudian dimasukkan ke kedua lubang hidung untuk mengambil sekresi tenggorokan di mana masing-masing diberi waktu 10 detik.
"Kedua lubang hidung, 10 detik di satu lubang dan 10 detik di lubang lainnya. Di lubang hidung pertama, dia mimisan. Gumpalan darah keluar dan benar-benar mimisan yang cukup parah," ungkap Desai.
Namun sayangnya, tidak ada tisu yang tersedia dan pihak medis tidak memberikan mereka apa pun. Jadi, mereka harus pulang dengan hidung sang putri yang masih mimisan.
Desai pun khawatir, apabila pengujian ini tidak dibuat lebih mudah bagi anak-anak. Hal itu bisa membuat orang tua lain tidak mau melakukannya dan berpotensi menimbulkan lebih banyak kasus di musim dingin yang akan datang.
Baca Juga: Ajudan Positif Covid-19, Gubernur Kalbar dan Keluarga Langsung Tes Swab
"Seharusnya ada cara yang lebih aman untuk melakukannya. Pasti ada teknologi untuk memeriksa darah, kan?" protes Desai.
"Seharusnya ada cara lain daripada membuat anak-anak mengalami kejadian ini," lanjutnya.
Dua hari kemudian, Desai mendapatkan hasil yang menyatakan putrinya negatif virus corona sehingga putrinya bisa mencabut gigi.
Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris setempat sebelumnya sempat memberi tahu masyarakat agar memeriksa situs web pemerintah untuk melihat proses swab yang baik bagi orang dewasa maupun anak-anak. Hal itu untuk memastikan pengujian dilakukan secara efektif dan aman.
Tes ini melibatkan pengambilan sampel hidung, bagian belakang hidung serta bagian belakang tenggorokan, yang dapat dilakukan oleh orang tua sang anak atau orang lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara