Suara.com - Penyakit jantung umumnya dialami oleh orang-orang yang berusia di atas 50 dan 60 tahun. Namun karena faktor genetik, sakit jantung juga bisa terjadi di usia yang lebih muda.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Siska S. Danny Sp.JP (K) menjelaskan, ada dua cara seseorang mengalami sakit jantung.
Pertama karena didapat dari genetik keluarga langsung, kedua akibat pola hidup dan kondisi kesehatan yang buruk. "Penyakit jantung ada yang bawaan, yang di dapat di usia muda, remaja. Kadang ada yang didapat usia tua. Tergantung sakit jantung mana yang dimaksud," kata Siska dalam webinar, Minggu (27/9/2020).
Jika sakit jantung diakibatkan pola hidup tidak sehat, Siska mengatakan, risikonya rendah untuk terjadi di usia muda. Itu terjadi karena penyakit jantung disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah yang prosesnya terjadi selama bertahun-tahun.
"Kalau jantung didapat yang dikhawatirkan adalah aterosklerosis yaitu disebabkan penyempitan pembuluh darah akibat peningkatan kadar kolesterol darah. Kalau yang dimaksud seperti itu maka risiko rendah terjadi di usia muda," ujarnya.
Namun dari penelitian ilmiah, Siska menyampaikan adanya temuan bahwa usia orang Indonesia yang terkena sakit jantung relatif lebih muda daripada di Eropa.
Rata-rata di Eropa orang mendapat serangan jantung antara usia 60-66 tahun. Sementara di Indonesia antara 52-58 tahun. "Kita rata-rata 8-10 tahun lebih muda. Dan semakin ke sini makin di usia produktif antara 30 sampai 40-an dan penyebabnya karena merokok saja, terutama laki-laki," ujarnya.
Ia mengingatkan, bagi para perokok aktif sebaiknya segera menghentikan kebiasaan tersebut. Karena secara signifikan merokok bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Baca Juga: Ahli: Azitromisin untuk Lawan Covid-19 Bisa Picu Masalah Jantung
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!