Suara.com - Siapa bilang anak-anak gak bisa stres? Setiap orang -- meski masih balita -- bisa juga merasakan gangguan emosional seperti mengalami stres. Hanya saja anak-anak belum bisa mengekspresikan stres yang dirasakan seperti orang dewasa.
Terutama di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang yang dapat membuat anak stres. Bahkan efek pandemi bisa lebih berat terhadap anak-anak dibanding orang dewasa.
"Kenapa jadi lebih berat di anak-anak? Karena kemampuan mereka mengolah stres, mereka masih dalam tahap tumbuh kembang bukan cuma fisik tapi juga mental. Makanya ada perubahan seperti gak mau makan," kata psikolog anak Putu Andani M.PSi dalam webinar Bicara Gizi, Rabu (30/8/2020).
Jika tidak dikelola dengan baik, stres yang berkepanjangan bisa menimbulkan efek buruk bagi anak seperti mudah marah, mudah tersinggung, sampai sulit diajak bekerjasama. Stres juga bisa memengaruhi nafsu makan anak.
Kata Putu, malas makan bisa menjadi salah satu dampak stres paling berbahaya bagi anak. Itu terjadi karena makan merupakan sumber utama bagi tubuh untuk mempertahankan imunitas.
"Perilaku makan adalah bagian penting dalam kehidupan anak. Tiga tahun pertama bagi anak ada difase oral. Kepuasan hidup diperngaruhi dari apa yang dirasakan dan masuk ke mulut," jelasnya.
Putu menyarankan, untuk membuat anak mau makan sebaiknya berikan aktivitas baru yang belum pernah dicoba seperti mengajak anak ikut serta dalam proses membuat makanan. Biarkan anak memilih sendiri makanan yang diinginkannya dan turut membantu mengolah makanan.
"Anak yang masih balita, biarkan dia ikut membantu mencuci-cuci sayuran atau buah, meletakan bahan makanan kembali ke kulkas. Kalau sudah agak besar, usia 8 tahun itu kemampuan motoriknya sudah bagus jadi bisa diajarkan untuk memotong-motong sayuran," paparnya.
Sementara itu, menurut ahli gizi dr. Juwalita Surapsari M. Gizi Sp.GK., masa pandemi sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai momen memperbaiki pola makan anak. Kata Juwalita, pola makan yang dibentuk sejak kecil akan memengaruhi ketika ia beranjak dewasa.
Baca Juga: Cerita Ahok saat Dipenjara: Anak Stres Sampai Mau Pindah Kewarganegaraan
"Jangan putus asa menawarkan makanan sehat pada anak. Ikuti jadwal makan yang teratur. Berikan makan tiga kali sehari. Kan lagi di rumah aja bisa pola makan yang ketat," katanya.
Diakui Juwalita, ada kemungkinan anak makan tidak habis. Karena itu ia menyarankan untuk memberikan makanan selingan dua atau tiga kali kepada anak. Tujuannya, agar asupan nutrisi anak tetap tercukupi.
"Contohnya bisa buah-buahan, kacang-kacangan, atau agar-agar. Sumber protein nabati bisa jadi pilihan," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif