Suara.com - Peran caregiver bagi para pengidap kanker bisa dibilang sangat vital. Beberapa diantaranya untuk membantu menjaga kesejahteraan fisik dan emosional para pejuang kanker.
Sayangnya tidak banyak yang tahu peran dan tugas utama dari caregiver secara profesional. Padahal hal itu bisa membantu keluarga, terutama pasien dalam menjalani hari-hari.
Spesialis Penyakit Dalam Hematologi & Onkologi Medik, DR. dr. Cosphiadi Irawan, SpPD, KHOM mengungkapkan beberapa hal yang perlu Anda ketahui saat menjadi caregiver penderita kanker, diantaranya:
1. Caregiver jadi jembatan antara pasien dengan dokter
Beberapa penderita kanker mungkin sulit memahami penjelasan dokter terkait pengobatan yang dijalani. Dalam posisi ini caregiver berperean menjadi orang kepercayaan pasien untuk mendapat informasi terkait kondisi terbarunya.
Seorang caregiver juga perlu sering melakukan konsultasi dengan dokter. Kemudian, mereka juga harus bisa menyampaikan informasi tersebut dengan cara yang mudah dipahami dan dimengerti secara baik kepada pasien.
2. Caregiver mampu menyaring informasi
Di era digital ini banyak informasi menyesatkan terkait pengobatan kanker, seperti pengobatan alternatif atau suplemen yang belum jelas manfaatnya. Karena itu, seorang caregiver sebaiknya mengikuti informasi terkini dan membantu pasien memfilter informasi tersebut.
3. Caregiver menjadi pendengar baik
Baca Juga: Perubahan Bentuk Jari Bisa Jadi Tanda Kanker Paru dan 4 Terpopuler Lainnya
Pasien kanker pasti akan merasa terpuruk di tahun pertama setelah diagnosis. Mereka akan menghadapi banyak tantangan, mulai dari beban mental, dan psikososial. Di sinilah peran caregiver yang sangat diperlukan.
Caregiver sebaiknya bisa memposisikan diri sebagai teman curhat ataupun pendengar yang baik. Buatlah pasien nyaman dan dengarkan keluh kesah mereka dengan sabar. Dengan begitu mereka akan menjadi lebih terbuka.
4. Caregiver bantu masukan pasien bergabung dengan kelompok kanker
Bergabung dengan kelompok kanker bisa membuat pasien termotivasi. Karena para penyintas kanker adalah support sistem ideal bagi pasien. Mereka juga memiliki empati yang tinggi karena pernah berada di posisi yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!