Suara.com - Sudah sukses atau berprestasi, namun merasa tak layak memiliki pencapaian tertentu? Mungkin saja Anda mengidap Imposter Syndrome (IS) atau sindrom penipu. Imposter syndrome atau yang juga disebut dengan fraud syndrome adalah kondisi psikologi yang sering kali dialami perempuan karir yang tengah memiliki pencapaian tertentu.
Melansir dari Hello Sehat, imposter syndrome merupakan kondisi mental di mana seseorang merasa tidak pantas meraih kesuksesan atau pencapaian tertentu.
Sindrom tersebut memang tidak masuk dalam Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) yang berarti bukan termasuk gangguan jiwa. Meskipun begitu, imposter syndrome cukup umum dalam kehidupan masyarakat yang kadang disertai gejala gangguan kecemasan dan depresi.
Dilansir dari Time, sindrom penipu pertama kali diidentifikasi pada tahun 1978 oleh psikolog Pauline Rose Clance dan Suzanne Imes.
Pakar imposter syndrome Valerie Young, menunjukkan bahwa ada pola diri yang nyatanya bisa membentuk imposter syndrome, salah satunya adalah orang yang perfeksionis.
Orang yang perfeksionis menetapkan ekspektasi yang sangat tinggi pada diri mereka sendiri. Bahkan jika telah memenuhi 99 persen dari tujuannya, mereka tetap akan merasa gagal karena tidak mencapai 100 persen.
Setiap kesalahan kecil juga akan membuat mereka mempertanyakan kompetensi mereka sendiri.
Sindrom ini juga sering kali menyerang orang yang merasa harus melakukan semuanya sendiri. Selain itu, orang yang merasa ingin sukses dan menunjukkan pembuktian juga banyak yang mengalami Imposter Syndrome.
Menurut Hello Sehat, beberapa gejala orang yang mengalami imposter syndrome antara lain:
Baca Juga: Usai Pandemi Reda, Kasus Gangguan Jiwa di Inggris Diprediksi Meningkat
- Gampang cemas
- Tidak percaya diri
- Frustasi atau depresi ketika gagal memenuhi standar yang telah ditetapkan sendiri
- Cenderung perfeksionis (menuntut kesempurnaan)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!