Suara.com - Pasien Covid-19 yang telah sembuh akan membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa memulihkan kondisi kesehatannya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr. Agus Dwi Susanto dalam webinar Belajar Dari Para Penyintas yang diselenggarakan Suara.com pada Selasa (6/10/2020).
Kata Agus, organ tubuh -- terutama sistem pernafasan -- pasien Covid-19 yang telah sembuh membutuhkan waktu untuk bisa berfungsi normal seperti sebelum terinfeksi virus corona jenis baru tersebut.
"Seseorang kalau sudah sembuh bisa mengalami gejala sisa. Tergantung level infeksi Covid-19 yang dialaminya," kata Agus.
Ia lalu menjelaskan bagaimana kondisi pasien Covid-19 terbagi menjadi lima level yaitu pasien tanpa gejala atau OTG, pasien dengan gejala ringan, pasien dengan gejala sedang, pasien dengan gejala berat, dan pasien kritis.
Pasien yang mengalami kelainan paru akan dikategorikan sebagai pasien gejala ringan atau sedang. Sementara pasien yang membutuhkan perawatan ruang ICU juga ventilator, maka masuk kategori berat atau kritis.
Menurut Agus, pasien tanpa gejala memiliki kemungkinan paling besar dan cepat untuk kembali pulih dan normal.
Sementara pada gejala ringan dan sedang membutuhkan waktu lenbih lama, apalagi pasien level berat dan kritis.
"Level berat dan kritis butuh waktu berbulan-bulan untuk normal. Saya ada pasien masuk ICU, sudah dilakukan swab dua kali negatif. Tapi kondisi paru-parunya masih 60 persen kelainan. Jadi jalan 50 meter saja sudah ngos-ngosan," tuturnya.
Baca Juga: Dokter Paru: Status OTG Covid-19 Harus Berdasarkan Pemeriksaan Medis
Dokter yang bertugas di RSUP Persahabatan Jakarta itu menyampaikan, waktu untuk kembali normal bagi pasien gejala berat dan kritis adalah kemungkinan mencapai tiga sampai empat bulan.
"Kalau sudah sembuh pun masih ada kelainan menetap. Kelainan itu harus diobati dengan cara terapi. Jadi harus tetap rutin berobat ke dokter," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025